Pendopo Rumah Dinas Bupati Pekalongan di Kecamatan Kajen dipenuhi rasa sukacita saat Bupati Fadia Arafiq, dengan tulus menyambut kedatangan 327 jamaah haji kloter ke-40 Kabupaten Pekalongan.
Dalam sambutannya, Bupati Fadia Arafiq, menyampaikan rasa syukur atas kepulangan para jamaah haji yang telah menunaikan ibadah suci di tanah suci. Ia juga menyampaikan selamat datang kepada para jamaah haji kloter 40, sembari mengingatkan bahwa kloter 39 sebelumnya juga telah tiba dengan selamat.
“Kami dengan penuh rasa syukur menyambut kedatangan Jamaah haji kloter 40 dan senang melihat hampir semua jamaah haji Kabupaten Pekalongan dalam kondisi sehat dan baik,” ujar Bupati Fadia Arafiq.
Baca Juga:Bupati Fadia Arafiq Sambut 313 Jamaah Haji Kloter 39 Asal Kabupaten PekalonganDindukcapil Kabupaten Pekalongan Gelar Perekaman KTP-el di Desa Kwagean
Meski demikian, Bupati Fadia Arafiq juga mengungkapkan bahwa ada tiga jamaah dari Kabupaten Pekalongan yang meninggal dunia. Dalam kesempatan itu, Bupati mengajak untuk bersama-sama berdoa agar almarhum/almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah dan segala amal ibadahnya diterima-Nya, “Saya berharap kita semua dapat mendoakan almarhum/almarhumah dan semoga segala amal baik yang telah diperbuat selama hidupnya diterima oleh Allah,” ungkapnya.
Selain itu, Bupati Fadia Arafiq juga berpesan kepada para jamaah haji agar selepas pulang dari tanah suci membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan secara keseluruhan. Ia berharap setelah menunaikan haji, para jamaah bisa menjadi lebih baik dalam perilaku dan semakin berkontribusi untuk kemajuan daerah.
“Bapak dan Ibu jamaah haji, selamat kembali ke keluarga masing-masing. Saya yakin, kita telah merindukan masakan Indonesia dan khususnya masakan khas Pekalongan. Semoga kita semua bisa menjadi haji yang mabrur dan mabruroh,” sambung Bupati.
Bupati juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memberikan penjelasan terkait salah tafsir yang mungkin masih ada di kalangan jamaah haji Kabupaten Pekalongan tentang pelaksanaan haji.
“Kami ingin menyampaikan bahwa fasilitas yang diberikan saat pelaksanaan haji, terutama di Musdalifah, bukan berasal dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Namun, itu adalah kebijakan dari Kementerian Agama. Kami hanya bertugas memfasilitasi pemberangkatan dan penjemputan jamaah haji,” jelas Bupati.
Bupati mengakui bahwa ada keterlambatan dan kekurangan dalam penyediaan makanan dan tenda terutama di Musdalifah, namun ia menegaskan bahwa hal tersebut bukan disengaja. Ia berharap kejadian seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi Kementerian Agama agar lebih memperhatikan persiapan dalam pelaksanaan haji tahun depan.