KOTA, Radarpekalongan.id – Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Pekalongan Raya menggelar seminar pendidikan meraki yang diikuti oleh seluruh guru di wilayah Pekalongan raya dalam rangka menciptakan gebrakan untuk pembelajaran yang menyenangkan.
Digelar di ballroom Hotel Sahid Mandarin Kota Pekalongan, seminar pendidikan meraki diikuti oleh kurang lebih 200 peserta dari pendidik PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA/SMK. Antusias peserta nampak terasa dalam seminar yang bertajuk merawat meraki tersebut terlebih narasumber yang di hadirkan sangat berkompeten yaitu Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal dan Co Founder GSM Novi Puspita.
Lalu, apa itu Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) ?
Sekretaris GSM Pekalongan Raya Manna Kurnia Kuasandra Mpd menyampaikan bahwa GSM ini merupakan gerakan akar rumput yang memberikan inspirasi kepada sekolah dan pendidik untuk bisa melaksanakan atau memberikan layanan gerakan sekolah yang menyenangkan.
Baca Juga:Memperingati Diesnatalis Ke-42 Unikal Ajak Mahasiswa dan Masyarakat Bersih-bersih SungaiSD Muhamka Borong Prestasi Diajang MAPSI
“Jadi bagaimana pendidik bisa untuk menciptakan atmosfer menyenangkan di sekolah yang menjadikan siswa betah dan suka untuk belajar di sekolah,” ungkap Manna.
Dijelaskan lebih lanjut, yang istimewa dari GSM ini sehingga mendapatkan apresiasi yang luar biasa bagi para pendidik adalah karena GSM merupakan gerakan dari akar rumput yang mengajak para pendidik untuk bisa menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan yang nantinya diharapkan siswa merasa bahagia.
Sementara itu, Ketua PGRI Kota Pekalongan Drs Mabruri memberikan apresiasi serta dukungan penuh pada komunitas GSM Pekalongan raya untuk terus mengembangkan dan meningkatkan kompetensi para pendidik secara mandiri.
“Salah satu komunitas yang saat ini lagi menyala-nyala semangatnya adalah GSM, PGRI ingin selalu dekat, ingin selalu bersama para pendidik sehingga kita mensupport penuh kegiatan ini bahkan mengirimkan peserta dari masing-masing cabang,” imbuhnya.
Pihaknya berharap bahwa komunitas ini bisa mengajak para guru untuk berpikir terbuka, meski dengan keterbatasan masing-masing, ia melihat bahwa gerakan sekolah menyenangkan ini sangat luar biasa, melalui meraki artinya melakukan sesuatu dengan hati jiwa dan kreativitasmu itu sesungguhnya kebijakan Kementerian.(mal)