Jika kamu dapat memahami bagaimana batasanmu dilanggar, kamu dapat merespons secara efektif dengan membela diri secara konstruktif, menggunakan komunikasi yang tegas, dan menegakkan kembali batasan yang telah ditetapkan.
Proses ini tidak semudah kedengarannya, karena kemarahan seringkali berujung pada tindakan impulsif. Meskipun memuaskan dorongan ini pada saat ini mungkin terasa bermanfaat, hal itu hampir selalu menimbulkan konsekuensi yang disesalkan, seperti ejekan, komentar menyakitkan, ancaman, atau agresi fisik. Ini karena kemarahan mencari balas dendam — untuk menyakiti orang lain seperti kamu sendiri telah disakiti.
Jika kamu tidak meluangkan waktu untuk berhenti sejenak dan memahami apa yang ditanggapi oleh kemarahanmu, kamu tidak akan dapat menciptakan kembali batasan yang telah dilintasi.
Baca Juga:Membenci Pekerjaan Sendiri, Harus Apa Jika Merasa Demikian?4 Hal untuk Dilakukan Jika Kamu Tidak Tahu Siapa Dirimu
Alih-alih, kamu akan dibantai oleh respons impulsif yang didorong oleh amarah, yang biasanya dikaitkan dengan perasaan bersalah karena kamu mungkin merasa berkewajiban untuk meminta maaf kepada agresor.
Ini menciptakan lingkaran setan bolak-balik di antara kalian masing-masing tanpa memenuhi kebutuhanmu dengan cara yang produktif.
Alih-alih, gunakan amarahmu sebagai panduan untuk membantumu belajar lebih banyak tentang dirimu, batasanmu, dan apa yang kamu butuhkan dari orang lain, dan pada gilirannya, ajari orang-orang di sekitarmu bagaimana kamu perlu diperlakukan.
Terapi dapat menjadi alat yang berguna untuk mengajarimu cara menggunakan amarah secara produktif dan menetapkan batasan yang melindungi kesehatan mentalmu dan mencegahmu perasaan membenci ibu sendiri.
Perawatan Diri
Melewati masa-masa sulit dengan ibumu bisa jadi menantang secara emosional. Namun, mempraktikkan perawatan diri dengan memprioritaskan kebutuhanmu dan menempatkannya di atas kebutuhan orang lain dapat membantumu mengatasi perasaan membenci ibu sendiri.
Bentuknya bisa bermacam-macam tergantung dinamika hubunganmu dengan ibu. Misalnya, itu bisa berarti meminta ruang kepada ibumu atau mengatakan kepadanya bahwa kamu tidak ingin menghabiskan liburan bersama lagi.
Jika kamu tinggal bersama ibumu, itu bisa melibatkan perubahan gaya hidup, ke mana kamu pindah jika kamu sudah cukup umur, atau mencari bantuan jika kamu menjadi korban pelecehan.
**AN
Referensi Verywellmind