Kurangnya Keaslian
Orang-orang yang senang sering menyembunyikan kebutuhan dan preferensi mereka sendiri untuk mengakomodasi orang lain cenderung mengalami dampak menjadi people pleaser ini. Hal ini dapat membuat dirimu merasa seolah-olah kamu tidak menjalani hidupmu secara otentik—bahkan mungkin membuatmu merasa seolah-olah tidak mengenal diri sendiri sama sekali.
Menyembunyikan perasaanmu yang sebenarnya membuat orang lain sulit untuk mengenal dirimu yang sebenarnya, itulah dampak menjadi people pleaser yang harus kamu hadapi. Pengungkapan diri penting dalam hubungan dekat apa pun, tetapi tidak efektif jika kamu tidak mengungkapkan diri sejatimu.
Hubungan yang Lebih Lemah
Jika kamu mengerahkan seluruh upaya untuk memastikan bahwa kamu memenuhi harapan orang lain, kamu mungkin akan merasa kesal. Sementara orang mungkin menghargai sifat memberi,i, mereka mungkin juga mulai menerima begitu saja kebaikan dan perhatianmu.
Baca Juga:People Pleaser: Mengapa Kamu Selalu Ingin Menyenangkan Semua Orang?Berhenti Menjadi People Pleaser, Ini 7 Caranya
Orang bahkan mungkin tidak menyadari bahwa mereka memanfaatkan dirimu. Hubungan kalian menjadi berat sebelah, itulah dampak menjadi people pleaser yang harus kamu hadapi. Sedang yang mereka tahu adalah bahwa kamu selalu bersedia membantu, jadi mereka yakin kamu akan muncul kapan pun kamu dibutuhkan. Apa yang mungkin tidak mereka lihat adalah seberapa kurusnya kamu dan seberapa besar komitmenmu.
Kebaikan vs. People Pleaser
Ada perbedaan antara melakukan sesuatu untuk menjadi baik dan melakukan sesuatu karena kamu menyenangkan orang lain. Orang sering melakukan hal-hal baik karena berbagai alasan: untuk merasa baik, untuk membantu, untuk membalas kebaikan, atau untuk mendapatkan kebaikan. Jika kamu melakukan sesuatu karena kamu takut tidak disukai atau ditolak jika kamu mengatakan “tidak”, ada kemungkinan besar bahwa menyenangkan orang sedang bekerja.
Jika menjadi orang yang menyenangkan membuat sulit untuk mengejar kebahagiaanmu sendiri, penting untuk menemukan cara untuk menetapkan batasan dan mengambil kembali waktumu. Ingatkan dirimu bahwa kamu tidak bisa menyenangkan semua orang.
Jika menyenangkan orang mengganggu kesejahteraanmu, bicarakan dengan ahli kesehatan mental. Seorang terapis terlatih dapat bekerja sama denganmu untuk membantu mengatur perilakumu, memprioritaskan kebutuhanmu sendiri, dan menetapkan batasan yang sehat.