JAKARTA, RADARPEKALONGAN.ID –Bagi yang suka petualang seperti off-road perlu memahami teknik aman dan nyaman naik motor trail.
Berkendara off-road dengan menggunakan sepeda motor jenis trail memang sudah menjadi bagian dari life style sebagian kalangan.
Alam Indonesia yang indah dan banyaknya komunitas pecinta alam menstimulus tumbuhnya off-roader anyar untuk mengeksplore dan mencari pengalaman baru.
Baca Juga:GAMPANG ! 3 Langkah Klaim Garansi Sepeda Motor Honda di AHASSOPTIMIS ! Pebalap Astra Honda Bertekad Ciptakan Sejarah Merah Putih di ARRC Mandalika, 11-13 Agustus
Namun, kondisi jalan yang menantang membuat banyak pengendara wajib mengetahui teknik aman dan nyaman naik motor trail ketika melakukan terabasan. Johanes Lucky , Safety Riding Manager PT Astra Honda Motor (AHM) membagi rahasia dan tips teknik aman dan nyaman naik motor trail ketika melakukan terabas.
Kontur jalan up and down dengan permukaan trek yang tak menentu, menjadi challenge tersendiri. Oleh karenanya perlu mengetahui teknik aman dan nyaman naik motor trail. ”Banyak perbedaan ketika berkendara off-road dibandingkan on-road di jalan raya. Selain harus menguasai teknik bersepeda motor di berbagai permukaan jalan, pengendara pun wajib siap menghadapi tanjakan, turunan, bahkan genangan air atau sungai yang membentang,” tutur Lucky.
3 Teknik Aman dan Nyaman Naik Motor Trail
Tanjakan dan Turunan
Ketika melewati jalanan menurun, Lucky berpesan agar pengendara jangan terlalu fokus menggunakan rem depan. Postur tubuh disarankan condong agak ke belakang, diikuti pinggul yang juga lebih ditarik ke bagian belakang sepeda motor. Kedua lutut menjepit body motor untuk menjaga keseimbangan. ”Postur tubuh yang lebih condong ke belakang membantu keseimbangan. Sehingga titik berat tidak pindah ke depan yang berpotensi mengakibatkan roda belakang bisa terangkat dan terguling ke depan. Upayakan turun dengan menggunakan gigi rendah, tak perlu buka gas, rileks atau santai dan ikuti gerak ban belakang,” tutur Lucky. Berbeda sewaktu pengendara menemui jalan tanjakan. Posisi badan sebaliknya, condong ke depan, atau bahkan berdiri dengan tetap condong ke depan.
Hal ini untuk memberikan beban lebih banyak ke roda bagian depan. Sehingga, ketika menanjak, titik berat tak pindah ke belakang yang memiliki potensi roda depan terangkat dan terguling ke belakang.