RADARPEKALONGAN.ID – Kebiasan bertutur kata baik sangat penting diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, lewat kata kita mengomunikasikan berbagai macam kepentingan dan mengungkapkan banyak rasa dengan orang lain.
Ada banyak magic word yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, seringkali dilupakan, atau bahkan sengaja tidak digunakan saat berkomunikasi.
Padahal, pemilihan kata dalam berkomunikasi sangat memengaruhi pesan yang disampaikan dan maksud yang akan ditangkap oleh lawan bicara.
Baca Juga:Efektif! 5 Cara Meningkatkan Profesionalitas sebagai Customer Service
Penerapan Magic Word dalam Upaya Bertutur Kata Baik dan Anjurannya dalam Islam
Anjuran bertutur kata baik juga sudah jelas diatur dalam Islam. Ada banyak keterangan yang menjelaskan betapa pentingnya bertutur kata yang baik dan menjaga lisan.
Membangun Kebiasaan Bertutur Kata Baik
Pembiasaan bertutur kata baik erat hubungannya dengan sikap menghargai orang lain. Jadi, penting untuk bisa istiqomah dalam menjaga lisan dan bertutur kata baik. Perlu adanya latihan dan pembiasaan sedini mungkin.
Karakter seseorang juga bisa dinilai dari cara dia berbicara. Orang yang memiliki karakter dan kepribadian yang baik, akan terlihat dari cara bertutur katanya yang baik pula. Saat berinteraksi denganya, akan membuat lawan bicara respect dan merasa nyaman.
Usia anak-anak adalah masa paling mudah untuk para orang tua mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai kebaikan. Karena di usia inilah masa dimana kemampuan kognitif seseorang sedang berkembang dengan baik.
Jadi, sebagai orang tua perlu lebih kreatif dalam mencari cara untuk menanamkan hal-hal baik pada anak. Bisa dimulai dengan konsisten dalam mencontohkan secara langsung, dari hal-hal sederhana dan mudah dipraktekan. Anak dikenal sebagai peniru yang baik. Dimana karakter dan perilaku orang tua akan sangat memengaruhi perkembangan pendidikan karakter pada anak. Karena pada umumnya orang tua adalah pihak yang memiliki intensitas waktu paling banyak berada di sekitar anak.
Jika bertutur kata baik sudah menjadi kebiasaan dan karakter pada seseorang, akan memicu persepsi positif dari orang lain. Karena sudah memiliki bekal karakter yang santun dan sikap menghargai orang lain. Hal ini tentu akan memudahkan sesorang dalam membangun relasi dengan individu atau komunitas lain.