Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Kabupaten Pekalongan menggelar Sosialisasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 2 Karanganyar
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan, Imam Tobroni, Kepala Seksi PAI, Asrofi dan Ketua Pokjawas PAI, Mufasiroh.
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Kab. Pekalongan, Imam Tobroni meminta Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) agar melakukan pendidikan berbasis keteladanan.
Baca Juga:Sinergi TNI-Polri Patroli Kamtibmas di Petungkriyono1 Jam Sekali Jaga Keamanan Mako Polres Pekalongan, Ada apa?
“Guru PAI mempunyai nilai lebih dari pada guru mapel yang lain, dikarenakan guru PAI mencetak generasi bangsa yang mempunyai kepribadian akhlak yang baik, pendidikan agama membentuk siswa yang religius dan akhlak yang baik. Guru Agama juga harus bisa menjaga nama baik sebagai seorang pendidik Agama Islam, sebagai guru juga jangan sampai ditakuti oleh muridnya. “ujar Imam
Imam juga berpesan, agar guru yang sudah lulus sertifikasi harus mampu meningkatkan kedisiplinan dalam mengajar.
Ketua Kelompok Pengawas PAI, Mufasiroh menegaskan bahwa setelah ada sosialisasi tentang kurikulum merdeka ini, maka Guru PAI harus menyesuaikan kurikulum yang berlaku.
“Jangan sampai terjadi antara kurikulum yang dipakai dengan penyampaian guru berbeda, contoh kurikulum yang dipakai adalah kurikulum merdeka, tapi bapak ibu guru cara penyampaiannya masih menggunakan kurtilas, nah yang seperti ini keliru, jangan sampai seperti itu,” tegasnya.
Sementara itu Kasi PAI, Asrofi, dalam kesempatannya juga memberi informasi terkait pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) PAI, bahwa untuk PPG tahun 2024 Kabupaten pekalongan mendapat kuota 36 guru.
“Pesertanya menghabiskan kouta pretest 2019, Insentif bagi Guru PAI non PNS dan non sertifikasi kita dapat kuota 88 Guru PAI, dan Alhamdulillah sudah cair untuk bulan januari-juni 2023 dan akan dicairkan periode berikutnya untuk bulan juli-desember 2023 pada desember 2023.”pungkas Asrofi.