PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Sebagai wujud pengabdian masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atay FEBI UIN Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid Pekalongan menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan menggelar pelatihan digital marketing kepada warga Simbang Kulon, Kecamatan Buaran.
Kegiatan selama tiga kali pertemuan itu mengupas tuntas mengenai pemasaran produk UMKM berbasis media digital online.
Dosen pendamping dari FEBI UIN Gus Dur, Izza MSI menjelaskan, kegiatan yang digelarnya mengangkat tema ‘Pendampingan Pemberdayaan Pengembangan Pemasaran Produk UMKM Berbasis Media Digital Online dengan menghadirkan narasumber dibidangnya selama tiga kali pertemuan.
Baca Juga:Meriahkan HUT RI ke-78, Sebanyak 900 Warga Kelurahan Pringrejo Gelar Jalan Sehat Hingga Pemeriksaan KesehatanPeringati HUT RI ke-78, TP PKK Kota Pekalongan Berbagi Kebahagiaan dan Baksos di SLB PRI
“Sebelum pendampingan para peserta dibekali dahulu dengan pemahaman umum tentang pentingnya pemasaran digital suatu produk kemudian mereka diberi pilihan untuk memakai platform digital online pada market place, media social atau aplikasi Tiktok,” ucapnya yang juga dosen FEBI UIN Gus Dur.
M Lazib sedang live produk sarung batik.(Radarpekalongan.id)
Materi pendampingan pertama yaitu tahapan pemasaran melalui media social facebook. Selanjutnya semua peserta diarahkan membuka Google Trends.
“Disitu para peserta dapat melihat statistic berbagai produk di dunia atau lokal yang sedang berkembang seperti fusniture, fasion, otomotif, kesehatan, kuliner dan lainnya,” ujarnya.
Kemudian Zaenal selaku pemateri memberi arahan untuk searching produk batik di Indonesia, dan ternyata trend produk batik masuk ke Kota Gorontalo.
“Seluruh peserta diminta untuk membuat tema nama produk batik kemeja bla bla bla, termasuk deskripsi yang sesuai dengan bentuk produk kemudian di posting secara bersama-sama,” ucap Zaenal.
“Alhasil terlihat bahwa rating produk kita masuk tiga besar. Ini luar biasa karena untuk mencapai status ini, menurut pemateri membutuhkan tiga sampai empat kali pertemuan,” tambah Zaenal.
Selanjutnya untuk materi kedua mengenai editing video pada aplikasi yang disampaikan Ali Salim. Oleh pemateri, peserta diarahkan untuk meng-edit suatu produk terkait kecerahan warna, kombinasi, suara dan lainnya.
Baca Juga:Berhasil Bawakan 6 Lagu Dengan Apik, 1500 Pelajar SMP Pukau Peserta Upacara Penurunan BenderaPembangunan Mall Pelayanan Publik Kota Pekalongan Ditargetkan Akhir Tahun Selesai , DPMPTSP Sediakan 18 Jenis Gerai
“Selain itu pemilihan nada suara juga harus bisa memilih nada yang sesuai, bahkan peserta dapat mencari nada suara yang sedang viral di dunia atau lokal saat ini,” tutur Ali Salim.