FEBI UIN Gus Dur Berdayakan Masyarakat Melalui Pelatihan Digital Marketing

FEBI UIN Gus Dur
Pelaku UMKM Simbang Kulon berfoto bersama dengan narasumber. (Radarpekalongan.id)
0 Komentar

Aplikasi yang terkait dengan editing ini berupa apliaksi CapCut, Tiktok Seller dan Tiktok Biasa. Kunci editing bagi pemasar produk disimbolkan dengan kode 136. Maksudnya 1 = hari, 3=video dan 6=selama 6 bulan.

“Jadi selama enam bulan produk harus sering-sering diunggah sehari minimal tiga kali selama enam bulan. Durasi optimal video selama 15 menit dan syukur peserta telah mampu sampai pada pemilihan bentuk suara,” ujarnya.

Materi pendampingan pertemuan ketiga adalah live promosi produk pada aplikasi Tiktok yang disampaikan Meri. Saat menyampaikan materi, Meri menyarankan untuk live durasinya minimal 2 jam. Sedangkan hal-hal yang harus diperhatikan selama live seperti dilarang komunikasi via telephone, berhenti walau satu menit, merokok, bawa anak kecil dan menjaga kesopanan.

Baca Juga:Meriahkan HUT RI ke-78, Sebanyak 900 Warga Kelurahan Pringrejo Gelar Jalan Sehat Hingga Pemeriksaan KesehatanPeringati HUT RI ke-78, TP PKK Kota Pekalongan Berbagi Kebahagiaan dan Baksos di SLB PRI

Termasuk ketentuan live etika komunikasi, pakaian dan layanan yang sopan, jujur dan dilarang melakukan distorsi produk serta hal lainnya yang dilarang oleh platform penyelenggara aplikasi Tiktok.

“Ketentuan ini harus dipatuhi agar akunnya tidak di backlist oleh Tiktok,” papar Meri, selaku pendamping live.

FEBI UIN Gus Dur Sudah Dua Kali Lakukan Pemberdayaan Masyarakat

Sementara itu, Plt Lurah Simbangkulon Sokhari S.IP mengungkapkan bahwa acara pengabdian masyarakat FEBI UIN KH Abdurrohman Wahid merupakan kegiatan yang kedua kalinya dilaksanakan di Simbangkulon.

“Sebelumnya tahun 2019 kegiatan serupa pemberdayaan masyarakat telah dilakukan FEBI UIN Gus Dur. Kemudian kedua tahun ini 2023 baru dilaksanakan karena terhalang Pandemi Covid. Pastinya saya merasa senang dan apresiasi dengan adanya kegiatan marketing digital macam ini apalagi Simbangkulon memiliki banyak kluster UMKM Batik, semoga lancar dan bermanfaat,” pungkasnya.

Diketahui kegiatan tersebut diikuti 20 pelaku UMKM dengan syarat peserta harus membawa hand phone memiliki akun pada marketplace seperti Shopee, Lazada, Tokopedia atau lainnya. Serta memiliki nama kluster usaha seperti produksi batik, penjualan produk batik, fasion, kuliner atau snack jajan. (dur)

Laman:

1 2
0 Komentar