Self-Loathing: Kritik Berlebihan Terhadap Diri Sendiri, Ini 5 Penyebabnya!

Self-loathing
Self-loathing. (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Harapan yang Salah

Ingin menjadi bagian, diterima, atau melakukan tugas dengan baik adalah hal yang wajar. Namun, terkadang ekspektasi kita terhadap diri sendiri bisa begitu tinggi sehingga tidak dapat dicapai oleh manusia mana pun. Harapan yang luar biasa ini seringkali membuat kita gagal dan merasa seolah-olah kita telah gagal.

Pada saat-saat ini, kritik batin kita muncul untuk mempermalukan kita dan mengingatkan kita betapa mengecewakannya kita. Bahkan jika sisi rasional kita menyadari bahwa ekspektasi itu tidak masuk akal, kritik batin kita terus mendorong pernyataan self-loathing.

Upaya untuk Menyenangkan Orang Lain

Agar terhubung dengan orang lain, kita mungkin telah belajar dari waktu ke waktu bahwa memenuhi harapan orang lain itu baik. Kita mungkin belajar melalui pengalaman sosial bahwa ketika orang lain senang dengan kita, kita bisa merasa bahagia dengan diri kita sendiri.

Baca Juga:Semua Orang Membencimu, Lakukan 2 Hal Ini Jika Kamu Berpikir Demikian!Dibenci Semua Orang: 5 Alasan Mengapa Kamu Merasa Demikian

Cara berpikir yang tidak sehat tentang hubungan ini dapat mengarah pada pola signifikan dari perilaku bergantung atau menyenangkan orang.

Meskipun demikian, beberapa orang merasa hancur ketika mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan orang lain, atau mereka merasa telah mengecewakan seseorang. Pernyataan self-loathing menunjukkan bahwa ketika kita tidak memenuhi harapan orang lain, ada yang salah dengan diri kita; kita telah gagal, atau kita tidak layak dicintai atau dihargai oleh orang lain.

Perfeksionis

Seorang perfeksionis sering dipandang sebagai seseorang yang membiarkan diri mereka sendiri tidak ada kesalahan, tidak ada ruang gerak untuk kesalahan atau keterbatasan manusia. Mereka mengharapkan kesempurnaan diri mereka sendiri (dan mungkin orang lain) setiap saat dan dalam segala situasi.

Penting untuk dicatat bahwa kita sering mengembangkan pola pikir perfeksionis dalam upaya melindungi diri kita dari rasa sakit dan perasaan terputus. Keyakinannya adalah bahwa ketika kamu bekerja dengan sempurna, kamu mencegah dirimu dari rasa sakit. Rasa sakit ini mungkin termasuk perasaan malu, malu, kesepian, ditinggalkan, diejek, dihakimi, dan banyak lagi.

Perbandingan Sosial

Meskipun melihat sekeliling dan memperhatikan apa yang dilakukan orang lain adalah hal yang wajar, akan terasa menyakitkan jika kamu menghargai pengamatan tersebut dan mendapati dirimu memiliki kekurangan.

0 Komentar