Kegigihan
Baik mereka berupaya mencapai tujuan lahiriah maupun strategi penanggulangan batin, mereka berorientasi pada tindakan—mereka percaya pada proses dan tidak menyerah. Orang yang tangguh tidak merasa tidak berdaya atau putus asa ketika menghadapi tantangan. Mereka lebih mungkin untuk terus berupaya mencapai suatu tujuan ketika mereka dihadapkan pada hambatan.
Lokus Kendali Internal
Mereka percaya bahwa merekalah yang mengendalikan kehidupan mereka sendiri, bukan kekuatan luar. Sifat ini dikaitkan dengan lebih sedikit stres karena orang dengan locus of control internal dan pandangan realistis terhadap dunia bisa lebih proaktif dalam menghadapi pemicu stres dalam hidup mereka, lebih berorientasi pada solusi, dan merasakan kontrol yang lebih besar, sehingga mengurangi stres.
Optimisme
Orang yang tangguh juga melihat hal positif dalam banyak situasi dan percaya pada kekuatan mereka. Hal ini dapat mengubah cara mereka menangani masalah dari mentalitas korban menjadi mentalitas yang berdaya, dan lebih banyak pilihan yang terbuka
Mendukung
Baca Juga:4 Tipe Resiliensi, Tentukan Ketahananmu Terhadap TekananSebab Penyesalan, Telusuri Mengapa Kamu Merasakannya
Dukungan sosial memainkan peran penting dalam menumbuhkan ketahanan serta meningkatkan kesejahteraan mental secara keseluruhan. Meskipun orang yang tangguh cenderung menjadi individu yang kuat, mereka mengetahui nilai dukungan sosial dan dapat mengelilingi diri mereka dengan teman dan keluarga yang suportif.
Selera Humor
Orang yang kuat dalam ketahanan emosional bisa menertawakan kesulitan hidup. Hal ini bisa menjadi aset yang luar biasa, karena mengubah cara pandang seseorang dari memandang sesuatu sebagai ancaman menjadi tantangan, dan ini mengubah cara tubuh bereaksi terhadap stres. Mereka juga lebih sering tertawa, dan ini membawa manfaat juga.
Perspektif
Orang yang tangguh bisa belajar dari kesalahan mereka (daripada menyangkalnya), melihat hambatan sebagai tantangan, dan membiarkan kesulitan membuat mereka lebih kuat. Mereka juga dapat menemukan makna dalam tantangan hidup dibandingkan melihat diri mereka sebagai korban.​
Kerohanian
Terhubung dengan sisi spiritualmu telah dikaitkan dengan ketahanan emosional yang lebih kuat, terutama jika kamu terhubung secara internal dan tidak sekadar menghadiri kebaktian. (Ini tidak berarti bahwa orang yang tidak memiliki spiritualitas tidak dapat memiliki ketahanan, hanya saja hubungan ini telah ditemukan.)