PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.ID – Terkait ancamam krisis air di Kota Pekalongan, Pemkot Pekalongan berkolaborasi dengan Kemitraan Indonesia menyelanggarakan rembug bareng terkait Penanganan Krisis Air yang dikemas dalam kegiatan Youth Camp ‘Water and Flood Managemen’ mulai tanggal 25-28 Agustus 2023.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh narasumber ahli, antara lain; Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (Ditjen PPI-KLHK), perwakilan Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup dan Perumda Kota Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid SE melalui Kepala Bidang Perekonomian, Sumber Daya Alam dan Infrastruktur Kewilayahan Bappeda Kota Pekalongan, Imron Rosyidi menjelaskan, bila masalah krisis air bersih di Kota Pekalongan menjadi salah satu tantangan yang sedang dihadapi oleh Kota Pekalongan sebagai dampak dari adanya perubahan iklim.
Baca Juga:Berhasil Buat Aplikasi TaniLand, 2 Mahasiswa STMIK Widya Pratama Raih Prestasi Program Bangkit 2023Melalui Nyadran Tahun 2023, Wali Kota Aaf Berharap Tangkapan Ikan Meningkat
Para pemuda Kota Pekalongan mengikuti kegiatan Youth Camp ‘Water and Flood Managemen’ mulai tanggal 25-28 Agustus 2023.(Radarpekalongan.id)
“Dalam satu dekade terakhir, kenaikan muka air laut yang masif menyebabkan banjir rob dan intrusi ke sumber air yang selama ini menjadi tumpuan warga, sehingga tidak hanya kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan melainkan juga berdampak pada terganggunya mata pencaharian serta sumber ekonomi khususnya para perajin batik. Jadi masalah kesediaan air bersih, banjir dan rob ini menjadi salah satu masalah utama di Kota Pekalongan,”tegasnya.
Pemkot Pekalongan, sambung Imron Rosidi, sejauh ini sudah berupaya keras untuk menanganinya. Tapi, tentu tidak cukup dari pemerintah, masih sangat dibutuhkan partisipasi dari berbagai pihak lain, baik dari masyarakat maupun NGO.
Para pemuda Kota Pekalongan mengikuti kegiatan Youth Camp ‘Water and Flood Managemen’ mulai tanggal 25-28 Agustus 2023.(Radarpekalongan.id)
Imron Rosyidi mengakui bila alokasi anggaran serta program pembangunan di Kotal Pekalongan juga belum mampu menyelesaikan persoalan krisis air di Kota Pekalongan, dan banjir rob di tengah warga. Maka diperlukan peran anak muda yang jumlahnya hampir setengah penduduk Kota Pekalongan untuk terlibat dalam membantu menanggulangi krisis air di Kota Pekalongan.
“Hal inilah yang mendasari Pemkot Pekalongan bersama Kemitraan Indonesia sebagai salah satu lembaga yang memiliki perhatian terhadap isu adaptasi perubahan iklim di Kota Pekalongan melibatkan anak muda untuk rembug bareng terkait Penanganan Krisis Air di Kota Batik yang dikemas dalam kegiatan Youth Camp Water and Flood Management,” tuturnya.