Meskipun hubungan keluarga dapat memberikan dukungan, kegembiraan, dan manfaat luar biasa lainnya dalam hidup kita, hubungan ini juga dapat menimbulkan stres, terutama bila ada perselisihan keluarga yang belum terselesaikan. Karena lebih sulit melepaskan hubungan yang berkonflik dengan keluarga dibandingkan jika hubungan tersebut hanya sekedar persahabatan, konflik ata perselisihan keluarga yang tidak terselesaikan dengan anggota keluarga bisa sangat menyakitkan.
Artikel ini memberikan harapan tertentu akan kepercayaan dan kedekatan terhadap anggota keluarga. Akan lebih dari sekadar mengecewakan untuk menyadari bahwa hal ini mungkin tidak dapat dilakukan oleh semua anggota keluarga.
Stres Perselisihan Keluarga
Konflik atau perelisihan keluarga yang tidak terselesaikan menambah stres, terutama pada pertemuan keluarga. Konflik-konflik di masa lalu yang belum terselesaikan bisa menjadi gajah di dalam ruangan, dirasakan oleh semua orang, namun tidak ditangani secara langsung. Hal ini dapat menimbulkan stres bagi semua orang sebelum dan selama pertemuan keluarga, terkadang meninggalkan rasa stres yang berkepanjangan setelahnya.
Baca Juga:Mengancam dengan Perceraian: Jangan Lakukan Itu dalam Pernikahan!Jangan Berargumen dengan Pasangan! Kamu Bisa Mendorong Hubungan ke Ujung Tanduk
Tanpa diskusi yang tulus, permintaan maaf, atau bentuk penyelesaian lainnya, kepercayaan kedua belah pihak akan terkompromikan, dan kamu mungkin tidak tahu apa yang bisa diharapkan dari orang tersebut di masa depan. (Misalnya, saat ibu mertuamu mengkritik masakanmu mungkin muncul di benakmu setiap kali dia berkunjung, dan orang lain mungkin merasakan keteganganmu.)
Hal ini menyebabkan banyak orang berasumsi yang terburuk ketika mereka menafsirkan perilaku satu sama lain daripada memanfaatkan keraguan seperti yang dilakukan kebanyakan dari kita terhadap orang yang kita percayai. Selain itu, referensi atau pengingat akan konflik masa lalu dapat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan baru.
Ketika perselisihan keluarga telah berlangsung cukup lama, meskipun kedua belah pihak sudah melanjutkan dan tetap bersikap sopan, perasaan sakit hati dan ketidakpercayaan biasanya tetap ada dan sulit untuk diselesaikan. Mengungkit luka lama sebagai upaya untuk menyelesaikannya seringkali bisa menjadi bumerang, karena pihak lain mungkin merasa diserang. Menghindari masalah tersebut sama sekali namun tetap memendam kebencian dapat meracuni perasaan saat ini.