Hubungan yang sepihak ditandai dengan satu orang yang menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya agar hubungan tersebut berhasil. Dalam dinamika yang tidak seimbang ini, seseorang menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga atau memiliki lebih sedikit kendali.
Masalah dengan hubungan yang sepihak adalah bahwa hal itu dapat menguras tenaga dan menjadi tantangan untuk dipertahankan dalam jangka panjang. Hal ini berbeda dengan hubungan sehat yang ditandai dengan kejujuran, kepercayaan, dan komitmen bersama.
Meskipun hubungan yang sepihak tidak selalu berarti satu orang dimanfaatkan, hal tersebut sering kali menunjukkan adanya masalah dalam komunikasi atau kecocokan antara dua orang.
Baca Juga:3 Cara Mengatasi Baby Blues, Pulih dengan Lebih CepatBerapa Lama Baby Blues Berlangsung? Pelajari Ini Agar Tak Berakibat Fatal!
Apa Itu Hubungan yang Sepihak?
Hubungan yang sepihak dapat didefinisikan sebagai hubungan antarpribadi yang tidak seimbang di mana satu orang menginvestasikan lebih banyak energi atau di mana satu orang memegang kendali lebih besar. Ketidakseimbangan ini dapat disebabkan oleh salah satu dari banyak faktor, misalnya seseorang menjadi lebih berkomitmen atau lebih tertarik pada hubungan tersebut.
Dalam hubungan yang sehat dan seimbang, kamu tahu bahwa kamu dapat bergantung pada orang lain dan pendirianmu bersama mereka. Hubungan timbal balik dan setara memberikan stabilitas dan keamanan.
“Yang paling penting adalah bagaimana hubunganmu memengaruhi perasaanmu. Hubungan yang penuh kasih dan adil dengan nilai-nilai dan komitmen bersama akan membuatmu merasa aman, dicintai, percaya diri, terhubung, dipahami, dan terjamin,” kata Amy Mezulis, PhD, salah satu pendiri dan kepala petugas klinis Joon.
Dalam hubungan yang sepihak, satu orang melakukan sebagian besar pekerjaan, baik secara finansial, fisik, emosional, atau mental. Dalam hubungan romantis, hal ini mungkin melibatkan satu orang yang memulai sebagian besar komunikasi, merencanakan sebagian besar aktivitas bersama, atau mengurus sebagian besar tugas yang seharusnya dilakukan bersama oleh pasangan.
Hubungan yang sepihak ditandai dengan ketidakseimbangan dimana satu orang memberi lebih banyak, berinvestasi lebih banyak, dan berbuat lebih banyak.
Tanda-tanda Hubungan yang Sepihak
Hubungan sepihak bisa muncul dalam berbagai bentuk. Ini mungkin melibatkan hubunganmu dengan pasanganmu, tapi bisa juga melibatkan hubungan interpersonal lainnya termasuk dengan orang tua, teman, dan rekan kerja.