2 Tipe Pemikiran Kontrafaktual, Ketika Kamu Lebih Suka Merenungkan Masa Lalu

Pemikiran kontrafaktual
Pemikiran kontrafaktual . (Sumber: freepik.com)
0 Komentar

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Clinical Psychology Review menemukan bahwa pemikiran kontrafaktual ke atas dikaitkan dengan depresi saat ini dan di masa depan.

Pemikiran Kontrafaktual ke Bawah

Pemikiran kontrafaktual seperti ini merenungkan bagaimana sesuatu di masa lalu bisa saja menjadi jauh lebih buruk. Beberapa contoh spesifik dapat mencakup:

Kecelakaan Mobil: Setelah mengalami kecelakaan mobil, kamu mungkin berpikir bagaimana keadaan bisa menjadi jauh lebih buruk. Kamu mungkin membayangkan skenario di mana kamu mengalami cedera serius atau bahkan melukai orang lain.

Baca Juga:6 Cara Memiliki Fokus yang Penuh, Menghindari Distraksi Stres di Masa Lalu3 Cara Lebih Mindful, Jangan Biarkan Stres Memengaruhimu

Mencegah Potensi Krisis: Merasakan rasa beruntung atau bersyukur ketika mendengar krisis yang dialami orang lain namun kamu hindari.

Pemikiran kontrafaktual ke bawah ini menarik karena dapat mengakibatkan diri kita menjadi “spiral kekhawatiran” atau menimbulkan perasaan bersalah jika kita berhasil menghindari krisis namun orang lain tidak beruntung. Namun, pada saat yang sama, hal ini juga mempunyai beberapa manfaat karena membantu kita merasa bersyukur atas hal-hal yang menguntungkan kita.

Temuan dalam studi tahun 2021 menunjukkan bahwa pemikiran kontrafaktual ke bawah mungkin merupakan cara yang efektif untuk mengatur emosi pada orang dengan tingkat kecemasan tinggi.

**AN

Referensi Verywellmind

0 Komentar