Pada masa kolonial Belanda pada abad ke-17 saat itu, Semarang adalah pelabuhan penting yang ada di pulau Jawa yang digunakan oleh pedagang Belanda dan Tiongkok. Hingga pada abad ke-18, Belanda pun mulai membangun kawasan ini sebagai pusat perdagangan.
Kota Lama Semarang saat itu menjadi pusat perdagangan yang sibuk, terutama karena aktivitas perdagangan rempah-rempah. Ramai pedagang Tiongkok dan Arab yang menjalankan bisnisnya di sini. Selama abad ke-19, banyak bangunan dan rumah dagang bergaya Eropa dibangun di Kota Lama Semarang, menciptakan arsitektur yang unik dan mencerminkan kekayaan sejarah kolonial Belanda.
Namun, pada masa pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, Kota Lama Semarang mengalami banyak perubahan. Banyak bangunan bersejarah yang rusak atau dihancurkan selama periode ini. Tetapi, setelah Indonesia merdeka pemulihan dilakukan untuk membangun kembali kawasan bersejarah ini.
Baca Juga:Wajib Dikunjungi, Inilah 6 Rekomendasi Spot Foto di Kota Lama Semarang yang EksotisSiku & Lutut Hitam? Simak Manfaat Scrub atau Lulur untuk Hempaskan Area Gelap, 4 Bahan Alami sebagai Solusi
Hingga saat ini, Kota Lama Semarang tetap menjadi salah satu daya tarik wisata utama di Kota Semarang.
5 Fakta Unik Kota Lama Semarang
Memiliki sebutan “The Little Netherland”
Kota ini juga dikenal sebagai “Little Netherland” karena arsitektur kolonial Belandanya. Kota Lama saat ini menjadi tempat yang menarik untuk wisata sejarah, dengan banyak bangunan bersejarah yang bersejarah dan diubah menjadi museum, toko, dan restoran.
Memiliki Sumur Bersejarah
Salah satunya adalah Sumur Gumuling, yang merupakan sumur tua berbentuk bulat dengan akses ke bawah tanah, sumur peninggalan zaman kolonial ini dulu menjadi sumber air bersih di sekitar tempat tersebut . Ada juga Sumur Bandungan yang memiliki desain arsitektur Belanda klasik, Sumur ini terletak di dekat Lawang Sewu.
Kilometer Nol
Daerah ini juga merupakan awal bagi Kilometer Nol, titik awal kota Semarang.Terletak di pusat kota, titik ini adalah simbol kekayaan sejarah Semarang.Kilometer nol ini juga sering disebut sebagai “Tugu Muda,” yang merupakan monumen peringatan perjuangan dan pahlawan nasional juga sebagai tempat yang sering dikunjungi wisatawan dan menjadi simbol semangat perjuangan dan kemerdekaan Indonesia
Surga Barang Barang Antik
Berbagai barang antik yang menarik tersedia disini. Pasar-pasar kuno dan toko-toko antik tersebar di sepanjang jalan-jalan yang berbatu di kota lama. Mereka banyak menawarkan berbagai macam koleksi barang antik seperti perabotan, lampu-lampu jadul, keramik, patung, dan bahkan pakaian vintage kuno.