KOTA, Radarpekalongan.id – Tim PKM Fakultas Ilmu Kesehatan Unikal mendampingi kader KAK LIA (Kesehatan Peduli Palliatif) Puskesmas Kecamatan Pekalongan Selatan dalam mengelola pasien pasca stroke terkait penatalaksanaan pangguan fungsional dan Pencegahan Ulkus Decubitus Pasie Pasca Stroke di Puskesmas Kecamatan Pekalongan Selatan
Disampaikan Ketua tim PKM Fakultas Ilmu Kesehatan Unikal Isrofiyah bahwa kgiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tenntang mobilisasi segera setelah stroke terhadap kemandirian fungsional dan pencegahan resiko ulkus dekubitus.
Penderita stroke akan mengalami gangguan keseimbangan, terbatas aktivitas hidup sehari-hari sehinggamengalami imobilitas dan gangguan supply darah sehingga resiko tinggi terjadi ulkus dekubitus.
Baca Juga:SMK Yapenda 1 Kedungwuni Raih Juara Terfavorit Karnaval HUT Kemerdekaan RI ke-78 Tingkat Kecamatan KedungwuniSD Negeri Karangjompo Raih Tergiat 1 Putri dalam Jambore Ranting Kwarran Tirto
Resiko ulkus dekubitus dan kemunduran kemandirian fungsional yang dialami oleh pasien stroke dapat dibantu dengan melakukan mobilisasi segera.
“Nah berkaitan dengan hal tersebut maka Tim PKM dari Fakultas Ilmu Kesehatan mengadakan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) tentang pendampingan kader Kesehatan Peduli Palliatif ( kader KAK LIA) terkait penatalaksanaan gangguan fungsional dan pencegahan ulkus decubitus (luka tekan) pada pasien pasca stroke yang dirawat dirumah,” ungkap Isrofiyah.
Berapa kader KAK LIA yang mengikuti kegiatan ini?
Kegiatan yang diikuti oleh 20 kader ini menjadi salah satu program yang dipilih, karena fakta-fakta yang diperoleh tentang penderita stroke. Berdasarkan data Stroke Association melaporkan tahun 2016 lebih dari 1,2 juta penderita stroke di Inggris dan meninggal 38.000 orang dan 84% dari penderita stroke meninggalkan rumah sakit dengan cacat. Sekitar 85% dan sekitar 15% stroke hemoragik.
Prevalensi ulkus dekubitus terjadi hingga 28% diantara pasien stroke. Di Eropa prevalensi ulkus dekubitus 22,7% dari 1083 kasus, diarea sakrum, bokong dan tumit menjadi yang berpengaruh. Di Inggris prevalensi ulkus dekubitus menjadi 22% dari 122 pasien di dua rumah sakit.
Angka kejadian luka tekan di Indonesia pada pasien tirah baring sekitar 15,8% sampai 38,18%. Pasien yang mengalami stroke kurang memiliki kemampuan menggerakkan bagian-bagian tertentu tubuh,menyebabkan rasa sakit, kelenturan dan rentang gerak.
” Hal ini tentunya dapat menyebabkan komplikasi imobilisasi seperti infeksi paru-paru, tromboemboli, ulkus decubitus, masalah tekanan darah, pemindahan parsial sendi bahu, dan kontraktur,” terangnya.