Ditambahkan, mobilisasi segera penting dalam pencegahan ulkus dekubitus dan meningkatkan aktivitas hidup sehari-hari. Faktor resiko imobilitas, kurangnya sensasi, terjadi gesekan dan gangguan supply darah dapat diatasi dengan mobilisasi pasien secara teratur.
Ulkus dekubitus terjadi ketika peningkatan tekanan pada kulit dan jaringan subkutan melebihi tekanan kapiler yang mengganggu aliran darah sehingga terjadi penurunan pengiriman oksiegen dan menyebabkan iskemia terutama pada daerah perisacral pada pasien tirah baring.
Faktor resiko pembentukan ulkus dekubitus diantaranya imobilitas, ketika seseorang tidak bisa bergerak dan tidak aktif, tekanan terjadi pada kulit dan jaringan subkutan oleh benda-benda tempat pasien beristirahat seperti kasur, kursi, atau gips.
Baca Juga:SMK Yapenda 1 Kedungwuni Raih Juara Terfavorit Karnaval HUT Kemerdekaan RI ke-78 Tingkat Kecamatan KedungwuniSD Negeri Karangjompo Raih Tergiat 1 Putri dalam Jambore Ranting Kwarran Tirto
“Mobilisasi harus segera dimulai begitu penderita stroke masuk rumah sakit. Bed positioning atau ubah baring merupakan suatu tatalaksana yang bertujuan mencegah terjadinya kontraktur dan ulkus dekubitus. Luka tekan dapat dicegah dengan perubahan posisi, selain itu perubahan posisi juga dapat mempertahankan tonus otot dan stimulasi reflek postural,” pungkas Isrofiyah.(mal)