Putus cinta bisa jadi sulit dan dapat menyebabkan orang-orang beralih ke hubungan baru setelah putus untuk mencoba memenuhi kebutuhan emosional mereka. Namun, jika mereka belum memproses emosinya dan belum melupakan hubungan sebelumnya, hal ini dapat menyulitkan mereka untuk berpartisipasi penuh dalam hubungan baru setelah putus.
Oleh karena itu, hubungan baru setelah putus biasanya berumur pendek. Namun dalam beberapa kasus, jika kedua pasangan mampu melepaskan masa lalu dan fokus satu sama lain, pemulihan hubungan bisa berubah menjadi hubungan yang serius dan berjangka panjang.
Dampak Hubungan Baru Setelah Putus
Hubungan yang pulih kembali dapat memengaruhi kesehatan mental kedua pasangan. Stein menguraikan beberapa efek di bawah ini.
Dampaknya pada Kesehatan Mentalmu
Baca Juga:Hubungan Rebound: 2 Alasan Utama Orang Buru-Buru Menjalin Hubungan Setelah PutusPermudah Sembuh dari Patah Hati, Ini 5 Hal yang Harus Kamu Turuti
Jika kamu memasuki hubungan pemulihan setelah putus cinta, penting untuk memeriksa diri sendiri untuk memastikan tidak ada pekerjaan emosional yang kamu hindari.
Hubungan baru setelah putus bisa menjadi cara yang berguna dan menyenangkan untuk menegaskan awal yang baru, namun juga bisa merusak jika kamu menggunakannya untuk menghindari emosi menyakitkan yang muncul setelah putus cinta, termasuk menyendiri dan belajar mandiri lagi.
Perpisahan bisa menjadi peluang pembelajaran yang luar biasa, dan terkadang pemulihan hubungan justru dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan stagnasi. Kamu mungkin tidak benar-benar memproses hubungan masa lalu atau perpisahanmu, dan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri yang terkait dengan mengalami emosi negatif tersebut.
Dampaknya terhadap Kesehatan Mental Pasanganmu
Hubungan baru setelah putus bisa membina dan menyehatkan, jika itu adalah apa yang diinginkan dan dibutuhkan kedua belah pihak pada saat tertentu dalam hidup mereka.
Namun, jika kedua belah pihak tidak memiliki pemahaman yang sama tentang keadaan emosional mereka, dan salah satu pihak hadir sepenuhnya dalam hubungan sementara pihak lainnya bereaksi terhadap masa lalu, hal ini dapat menjadi tantangan bagi kesejahteraan kedua belah pihak.
Merasa ditolak, tidak terlihat, dan bingung adalah reaksi umum saat menjalin hubungan dengan seseorang yang belum siap. Hal ini wajar jika mengaktifkan keterikatan cemas dan perasaan tidak aman.