Misalnya, anak kamu menginginkan mainan baru, padahal ia baru membelinya sebulan yang lalu. Kamu bisa menolaknya dengan alasan si kecil sudah memiliki mainan yang cukup.
- Bulyying
Hal yang bisa mempengaruhi kesehatan mental anak yang ketiga adalah bulyying. Sebagai orang tua, kamu tidak bisa terus-menerus memantau setiap gerak-gerik anak kamu selama 24 jam terutama di sekolah. Sayangnya, kejadian bullying pada anak masih sering terjadi. Bullying tidak hanya mencakup kekerasan fisik tetapi juga kekerasan verbal dan psikologis.
Bullying berdampak besar pada kesehatan mental anak dan dampaknya bertahan lama. Si kecil bisa saja menjadi tersangka atau korban perundungan, dan perundungan tetap bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak.
Baca Juga:Inilah Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak yang Seringkali TerabaikanFasilitasi Alumni Cari Kerja, SMK Muhamkar Gelar Tes Recruitment Bareng PT Solaria
Kamu perlu peka terhadap perubahan emosi anak kamu. Jelaskan kepada anak kamu bahwa penindasan tidak baik. Jika Bunda memerhatikan si kecil sering pulang ke rumah dengan membawa cakaran kecil atau tiba-tiba menjadi pendiam dan pemarah, ajaklah ia ngobrol dan biarkan si kecil melakukan segalanya tanpa rasa khawatir.
- Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan kesulitan berkonsentrasi pada anak kamu. Hal ini membuat si kecil berisiko menderita gangguan kesehatan mental seperti gangguan bipolar, ADHD, bahkan depresi. Oleh karena itu, biasakan anak untuk tidur minimal 8-9 jam setiap harinya.
- Terlalu banyak bermain gadget
Jika anak kamu terlalu sering bermain gawai, hal ini juga dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. Ingatlah bahwa waktu pemakaian perangkat setiap anak berbeda-beda. Untuk anak usia 3 tahun ke atas, waktu menonton yang disarankan hanya 1-2 jam. Semakin sedikit semakin baik. Anak-anak yang kecanduan gadget semakin sulit menyerap isi pelajaran dan mengalami masalah psikologis dimana mereka terlalu sering memikirkan game yang mereka mainkan dan menjadi terlalu cemas.(*)