Seperti contohnya kaca yang mudah pecah, benda-benda tajam, dan juga aliran listrik yang dapat membahayakan, kalau perlu arahkan anak ke tempat yang lebih tenang.
4. Ajak anak berdiskusi
Cara selanjutnya yang bisa digunkan untuk menangani anak yang tantrum yakni ketika anak sudah mulai dalam kondisi yang lebih tenang dan stabil, ajaklah mereka untuk berdiskusi.
Tapi sebelum masuk ke sesi diskusi, berikanlah anak sentuhan kasih sayang agar anak merasa aman dan lebih tenang, kemudian mulailah tepuk punggungnya, mengusap tangannya atau berikan anak sebuah pelukan.
Baca Juga:Kenali 5 Efek Gadget untuk Kondisi Psikologis Anak, Bisa Bahaya Kalau Orang Tua sampai Lengah6 Tips Agar Tubuh Tetap Sehat di Tengah Polusi Udara, Supaya Kamu Tidak Mudah Sakit
Kemudian barulah orang tua menanyakan secara baik-baik dengan nada lembut kepada anak apa yang membuat dia menangis, jika ada yang tidak anak sukai, maka tanyakan lebih dalam lagi.
Jika anak menginginkan sesuatu dan kurang cocok untuk dia, maka berikan penjelasan kepadanya, jangan langsung mengiyakan.
5. Alihkan perhatian anak
Setelah mengajak diskusi anak-anak, cara selanjutnya untuk menangani anak yang tantrumnya sudah mulai reda adalah dengan mengalihkan perhatiannya.
Jika tadi ada sesuatu yang anak inginkan, maka orang tua bisa mengalihkan ke hal lain, agar anak tidak teru menerus memikirkan hal yang sama.
Untuk orang tua juga jangan mudah untuk memberikan apa yang anak mau semudah itu, karena jika dibiarkan terus menerus, ini akan menjadi kebiasaan untuk anak.
Anak akan selalu tantrum untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, dan ini menjadi salah satu senjata untuk mereka mendapatkan sesuatu dari orang tua.
Kalau perlu didiklah anak untuk mendapatkan sesuatu melalui usaha terlebih dahulu, ini baik untuk perkembangan anak, jadi anak tidak akan mudah menyepelakan sesuatu.
Baca Juga:Tetap Tak Sama! Ini 5 Hal Bedanya Vacation dan Staycation, Lebih Baik Kamu Cari Tahu Dulu5 Tempat Liburan Edukasi Seru untuk Anak, Sambil Bermain Bisa Tetap Belajar
Perlu diingat juga kalau cara ini sudah sering dilakukan orang tua, namun tidak kunjung berhasil dan anak terus menerus melakukan hal yang berulang.
Maka orang tua bisa mencoba untuk berkonsultasi ke psikolog atau dokter anak yang melihat perkembangan anak, hal ini untuk mengantisipasi adanya gangguan-gangguan pada tumbuh kembang anak.
Semoga informasi mengenai cara menangani anak yang tantrum ini bermanfaat.