Evaluasi Informasi dengan Hati-hati
Saat kamu mencoba merespons persuasi dan mengambil keputusan (tentang sesuatu yang besar, seperti siapa yang harus dipilih, atau kecil, seperti film apa yang akan ditonton), kumpulkan informasi untuk membantumu membuat pilihan yang bijak dalam merespons persuasi.
Namun berhati-hatilah dan bahkan skeptis terhadap informasi tersebut. Siapa yang menyediakannya, dan apa motivasinya? Apakah mereka akan mendapatkan keuntungan dari pilihanmu? Pastikanmu memercayai sumbermu.
Pelajari Cara Menolak Persuasi
Menyadari teknik persuasif dan informasi yang dapat dipercaya yang digunakan untuk membuat pilihan dapat membantumu merespons persuasi dengan menolaknya. Penting juga untuk bersedia berubah pikiran. Merasa terbebani oleh biaya-biaya yang hangus—atau persepsi bahwa kamu telah berinvestasi terlalu banyak dalam suatu keputusan sehingga kamu tidak bisa membatalkannya—dapat membuatmu terbujuk untuk menentang penilaianmu yang lebih baik.
Baca Juga:Seni Memengaruhi Orang, Ini 7 Teknik Persuasi yang Bisa Kamu CobaProses Pembelajaran Otomatis, Pahami 5 Stimulus Mengapa Manusia Bisa Karena Terbiasa
Orang yang impulsif mungkin lebih rentan terhadap persuasi dibandingkan orang lain. Demikian pula, orang yang kurang pengendalian diri juga cenderung rentan terhadap persuasi. Jadi mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pengendalian diri dapat membantumu merespons persuasi dengan menolaknya.
Ketahui Cara Menggunakan Persuasi
Kamu dapat menggunakan pengetahuanmu tentang persuasi untuk meyakinkan orang lain agar sejalan dengan sudut pandangmu. Misalnya, jika kamu ingin pasanganmu mengunjungi restoran baru bersamamu, kamu dapat mengingatkannya bahwa seorang teman yang pendapatnya mereka percayai merekomendasikan tempat tersebut (liking), bahwa tempat tersebut mendapat lusinan ulasan positif dari pengunjung lain (bukti sosial), atau bahwa mereka memilih restoran terakhir kali (timbal balik).
Pengetahuan dan pemahamanmu terhadap audiensmu (dalam hal ini, pasanganmu) dapat membantumu memutuskan teknik persuasif mana yang paling efektif. Misalnya, mungkin pasanganmu tidak peduli dengan apa yang dipikirkan pengunjung lain, namun mereka tidak suka melewatkan sesuatu yang tidak biasa. Dalam hal ini, Kamu dapat mencoba taktik kelangkaan: “Hidangan khas ini hanya tersedia pada hari Minggu, dan hanya untuk sepuluh pengunjung pertama.”
Penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan kepercayaan diri melalui nada suara membuatmu lebih persuasif. Bahkan jika kamu tidak merasa yakin dengan argumenmu, terdengar seolah-olah kamu yakin akan membantumu sukses.