RADARPEKALONGAN.ID – Ritual Rabu Wekasan dalam perspektif Islam sudah cukup familiar di masyarakat, khususnya di beberapa pondok pesantren.
Seperti sudah menjadi agenda tahunan yang diperingati bersama. Ada amalan-amalan yang disunahkan, lengkap dengan doa Rabu Wekasan.
Yang dimaksud dengan Rabu Wekasan, Rebu Wekasan, atau Rabu Pungkasan, adalah hari Rabu terakhir di bulan Shafar pada kalender Hijriah.
Baca Juga:Waktunya Bermain Air! 9 Wahana Waterpark Owabong di Purbalingga Ini Seru Banget Buat Dicoba bareng KeluargaCobain 6 Wahana Seru Menjelajahi Baturraden Adventure Forest, Petualangan Baru Dimulai!
Ada beberapa pendapat ulama terkait ritual Rabu Wekasan dalam perspektif Islam ini. Ada yang secara tegas menolak adanya Rabu Wekasan karena dianggap mempercayai adanya hari yang sial, seperti mendahului takdir Allah.
Ada juga ulama yang menganjurkan ritual atau amalan untuk dilakukan saat Rabu Wekasan.
Dalam hal ini, penting digarisbawahi bahwa dengan mengamalkan ritual Rabu Wekasan dalam perspektif Islam ini, bukan berarti kita meyakini ada hari yang dianggap sial.
Melainkan bentuk ikhtiar memohon kepada Allah SWT untuk senantiasa diberi keselamatan dan pertolongan dalam hidup. Karena memang sudah seharusnya sebagai umat Islam, kita diciptakan untuk beribadah, untuk selalu berpasrah memohon perlindungan hanya kepada Allah, kapanpun dan dimanapun berada.
Dikutip dari NU Online, Kiai Sya’roni selaku mantan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjelaskan, bahwa dalam kitab al-Jawahir al-Khams, Allah menurunkan 320.000 musibah setiap tahun pada hari Rebo Wekasan. Maka dari itu banyak ulama yang selalu mendekatkan diri kepada Allah untuk meminta keselamatan.
Beliau menegaskan, bahwa “Yang mendatangkan balak (musibah) itu Allah, maka kita harus mendekat meminta kawelasan (kasih sayang) dari Allah”.
Berkaitan dengan ritual Rabu Wekasan dalam perspektif Islam, Kiai Sya’roni juga mengingatkan untuk tidak melenceng jauh dari ajaran Islam. Adapun ritual yang disebutkan untuk bisa diamalkan seperti beristighfar, melaksanakan shalat sunnah, membaca doa Rabu Wekasan, dan memperbanyak sedekah.
Baca Juga:Yuk Simak, 7 Tips Traveling Naik Kereta Api biar Perjalananmu Lebih Seru dan AmanKesejukan Kebun Teh Sikatok, Panorama Keindahan Alam Wonosobo yang Memukau dengan HTM 10K Aja
“Tetapi harus ingat, istilah shalat Rebo​​​​​​​ Wekasan itu tidak ada. Jadi kita semua bisa shalat sunnah seperti shalat hajat, tahajud, maupun lainnya,” lanjut penjelasan dari Kiai Sya’roni.