” Setiap harinya, satu puskesmas memberikan pelayanan imunisasi BIAS ke satu sekolah, jadi per hari ada 14 lokasi di seluruh Kota Pekalongan untuk jenjang SD dan MI sederajat. Imunisasi ini wajib dilakukan bagi anak-anak sekolah yang memenuhi persyaratan mendapatkan suntikan, bila ada anak yang tidak masuk sekolah ataupun sakit, maka nanti Dinkes akan melakukan sweeping kembali ke murid-murid yang belum suntik imunisasi,” paparnya.
Seorang anak mengikuti imunisasi BIAS, kemarin.(Radarpekalongan.id)
Ditambahkan Koordinator Imunisasi BIAS pada UPT Puskesmas Tondano, Hema Widyarsih, bahwa untuk program imunisasi BIAS sendiri dilaksanakan setahun dua kali yakni pada Bulan September untuk pemberian imunisasi vaksin Measles Rubella (MR) atau campak bagi murid kelas 1 dan HPV khusus bagi murid perempuan kelas 5 dan 6.
Sedangkan untuk BIAS lanjutan pada Bulan November untuk pelaksanaan imunisasi vaksin Diphteria Tetanus (DT) untuk kelas 1 dan Tetanus Diphteria (Td) bagi kelas 2 dan 5 SD. Usai dilakukan imunisasi, murid-murid diberikan obat paracetamol untuk mengurangi rasa nyeri bekas suntikan.
Baca Juga:Penyuluh KB Menerima 18 Kendaraan Dinas , ini Jenis, Merknya serta Harapan Walikota PekalonganBerharap Sehatkan Warga Kota Pekalongan Melalui Porkel Tahun 2023
“Untuk vaksin yang digunakan imunisasi campak, kami memberikan penyuntikan vaksin MR dosisnya 0,5 cc bagi kelas 1, sedangkan untuk murid perempuan kelas 5 dan 6 kami gunakan vaksin HPV dosisnya juga sama 0,5 cc. Untuk campak, sebenarnya anak-anak dari bayi sudah mendapatkan imunisasi MR, pelaksanaan kali ini sebagai penguat (booster). Untuk imunisasi HPV bagi kelas 5 dan 6 sebenarnya masih program baru yang dimulai tahun 2022 lalu,” paparnya.
Pelaksanaan imunisasi BIAS ini pun disambut baik oleh Kepala Sekolah SD Negeri Poncol 03 Pekalongan, Adiningsih. Ia mengapresiasi atas langkah Dinkes dan Puskesmas setempat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada para pelajar sekolah di Kota Pekalongan. Pihaknya berharap, dengan pelaksanaan imunisasi ini, anak-anak bisa meningkat derajat kesehatannya dan terhindar dari berbagai macam penyakit menular maupun penyakit tidak menular.
“Kami merasa terbantu dan senang, ada kerjasama yang baik antara Dinkes, Puskesmas dan sekolah dalam memfasilitasi pemberikan imunisasi kepada peserta didik kami. Pelaksanaan imunisasi ini sudah kami informasikan kepada para peserta didik maupun orangtua murid jauh-jauh hari sebelumnya. Kami berupaya memberikan edukasi tentang pentingnya imunisasi BIAS ini dan sebagai persiapannya agar anak-anak diminta sarapan terlebih dahulu sebelum melaksanakan imunisasi ini,” pungkas Adiningsih. (dur)