Radarpekalongan.id – Tahukah kamu alasan anak jadi lemah mental? Lingkungan sekitar bisa menjadi salah satu penyebab mental anak tidak kuat. Anak-anak mungkin mudah merasa cemas, panik, atau menangis.
Menurut Psych Central, kelemahan mental ini kerap membuat orang tua khawatir akan berdampak pada perkembangan dan kesehatan mental anaknya di masa depan.
Kondisi ini bisa jadi rumit, terutama jika hal ini berdampak signifikan terhadap kehidupan sehari-hari anak.
Baca Juga:Tahukah Kamu Decluttering? Ini Lho 5 Manfaat Decluttering Bagi Kesehatan Mental, Ayo Buktikan!Bedah Buku Sains of Math di Perpustakaan UIN Gusdur Pekalongan
Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal General Psychiatry menemukan bahwa sekitar 10 persen anak-anak berusia antara 2 dan 5 tahun menunjukkan tanda-tanda gangguan kecemasan, suatu kondisi yang melemahkan yang menyebabkan gangguan kecemasan.
Alasan anak jadi lemah mental
Beberapa kondisi medis diduga menjadi penyebab mental anak lemah. Berikut beberapa kutipan dari berbagai sumber:
1.Kebiasaan dalam keluarga
Alasan anak jadi lemah mental yang pertama adalah kebiasaan dalam keluarga. Perilaku yang diajarkan dan dibiasakan dalam keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap keadaan psikologis anak. Misalnya, anak yang terbiasa selalu ditolong dan tidak pernah mendapat masalah, berisiko menjadi enggan bahkan untuk memperjuangkan dirinya sendiri.
- Terlalu memanjakan anak
Alasan anak jadi lemah mental yang kedua adalah terlalu memanjakan anak. Terlalu memanjakan bisa membuat mental anak menjadi tidak kuat, terutama dalam hal apa yang diinginkannya. Anak yang selalu patuh cenderung sulit menerima penolakan, dan hal ini semakin terlihat pada usia sekolah.
- Riwayat trauma
Alasan anak jadi lemah mental yang ketiga adalah memiliki riwayat trauma. Mengalami trauma tertentu, baik fisik maupun psikis, dapat membuat mental anak menjadi lemah. Misalnya, ketika anak merasa diabaikan, ia cenderung cepat menyerah jika di kemudian hari merasakan hal yang sama.
- Tertekan
Tak hanya orang dewasa saja yang bisa merasakan stres, anak-anak juga bisa merasakan stres lho, Bunda. Penyebab stres berbeda-beda tergantung usia anak. Misalnya pada anak usia 3 hingga 4 tahun, stres bisa disebabkan oleh proses penyesuaian diri saat memasuki lingkungan baru, seperti kelompok bermain.