Apakah kecenderungan seseorang untuk terbuka atau tertutup terhadap pengalaman dipengaruhi oleh genetika atau lingkungannya? Dalam psikologi, tingkat sifat keterbukaan manusia ini dikenal sebagai perdebatan sifat versus pengasuhan, dan penelitian telah menemukan hubungan antara keduanya.
Kamu bisa mengeksplorasi makna sifat keterbukaan lebih lanjut melalui artikel berikut.
Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa sifat keterbukaan memperkirakan 18% variasi fungsi jaringan bawaan otak, sehingga menunjukkan adanya komponen biologis pada sifat ini. Jaringan ini berkaitan dengan pengambilan ingatan episodik, pemikiran masa depan, dan kognisi kreatif.
Baca Juga:Rendah Atau Tinggi, Ini 6 Karakteristik Sifat Terbuka dalam Diri ManusiaMengembangkan Keterbukaan Pikiran dengan Baik, Kamu Butuh 4 Tips Jitu Ini!
Penelitian lain menunjukkan bahwa lingkungan seseorang berperan dalam pengembangan keterbukaan. Caramu menjadi orang tua dan interaksimu dengan orang lain dapat memengaruhi seberapa sifat keterbukaan dalam dirimu terhadap ide dan pengalaman baru.
Penting untuk menyadari bahwa lingkungan dapat menjadi jalan dua arah. Tempat di mana kamu cenderung menghabiskan sebagian besar waktumu dapat memengaruhi perkembangan ciri kepribadian, namun ciri kepribadianmu juga dapat memengaruhi jenis lingkungan yang kamu sukai.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sifat keterbukaan cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Menentukan Tingkat Sifat Keterbukaan
Seperti dimensi kepribadian lainnya, keterbukaan terhadap pengalaman sering kali diukur dengan menggunakan inventarisasi laporan diri. Kuesioner ini biasanya berisi sejumlah pernyataan dan orang harus memilih jawaban yang paling mencerminkan seberapa setuju mereka dengan pernyataan tersebut dalam skala 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju).
Jika kamu penasaran tentang bagaimana kamu dapat menilai ciri kepribadian ini, kuis informal ini dapat memberimu gambaran umum. Contoh pernyataan yang digunakan untuk mengetahui tingkat sifat keterbukaan seseorang antara lain:
- Apakah aku pandaii memunculkan ide-ide baru?
- Apakah aku sering memikirkan makna yang lebih dalam dari suatu hal?
- Apakah aku ingin tahu tentang cara kerjanya?
- Seberapa jauh aku senang memikirkan ide-ide teoritis?
- Apakah aku mempunyai banyak hobi seni?
- Seberapa besar aku menjunjung tinggi estetika dan seni?
- Apakah aku memiliki imajinasi yang aktif?
- Seberapa jauh aku menghargai berada di tengah-tengah kelompok orang yang beragam?
- Apakah aku menikmati diskusi filosofis?
- Apakah aku cenderung melamun atau mudah terganggu oleh hal-hal yang bersifat khayalan?
- Apakah aku suka pergi ke acara budaya, museum seni, dan pembacaan puisi?
- Apakah aku lebih memilih diskusi teoretis daripada berbasa-basi?