Sumber-sumber frustrasi ini dapat muncul dari sebab-sebab internal atau eksternal. Frustrasi internal melibatkan perasaan tidak bahagia dengan beberapa aspek diri Kamu, baik itu usaha atau perilakumu.
Perasaan frustrasi eksternal melibatkan perasaan tertekan oleh sesuatu di lingkungan eksternalmu. Terjebak kemacetan saat Kamu sedang terburu-buru berangkat kerja adalah contoh penyebab frustrasi eksternal.
Efek Frustrasi
Selain gejala frustrasi langsung seperti mudah tersinggung dan kesal, hal ini juga dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan dan kesejahteraanmu.
Baca Juga:4 Cara Membangun Toleransi Frustrasi yang Tinggi, Hindarkan Kamu dari KewalahanKenali Makna Frustrasi dan 5 Penyebabnya, Apakah Kamu Terlatih Menangani Situasi Ini?
Penelitian menunjukkan bahwa setelah peristiwa yang membuat frustrasi, orang-orang masih merasakan campuran emosi termasuk kemarahan, stres, kesedihan, dan kemarahan.
Frustrasi juga dapat menimbulkan masalah lain, antara lain:
Agresi: Perasaan marah dapat menyebabkan agresi yang mungkin ditujukan pada diri sendiri atau orang lain.
Depresi: Seiring waktu, frustrasi dan kekecewaan dapat menyebabkan perasaan sedih dan depresi.
Harga diri yang buruk: Frustrasi juga dapat menyebabkanmu kehilangan kepercayaan pada diri sendiri, terutama jika sumber perasaanmu cenderung bersifat internal.
Perilaku tidak sehat: Tidak jarang orang mengatasi perasaan frustrasi dengan cara yang maladaptif, seperti mengonsumsi alkohol, obat-obatan, makanan, atau perilaku lain yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.
Stres
Stres dan frustrasi saling berhubungan. Kedua perasaan ini saling mempengaruhi; perasaan stres dapat menyebabkanmu mengalami frustrasi, dan situasi yang membuat frustrasi sering kali menimbulkan stres.
Stres dapat membuatmu merasa lebih reaktif secara emosional terhadap peristiwa yang biasanya tidak mengganggumu, dan dapat mengurangi toleransimu terhadap frustrasi. Kegagalan kecil bisa tampak jauh lebih buruk (dan lebih membuat frustrasi). Stres kronis dapat menyebabkanmu merasa tidak bisa mengendalikan hidupmu, sehingga menyebabkan frustrasi lebih lanjut dan bahkan depresi.
Baca Juga:Mengatasi Kepribadian Neurotisisme, Redakan Ketidakstabilan Emosimu dengan 5 Cara5 Efek Neurotisisme Terhadap Hubungan, Waspadai Ketidakstabilan Emosimu!
Mengelola stres dapat membantumu mengurangi perasaan frustrasi, dan meningkatkan toleransi terhadap frustrasi dapat membantu menurunkan tingkat stresmu.
Stres dan frustrasi saling mempengaruhi dalam berbagai cara. Stres dapat menyebabkanmu merasa tidak memiliki sumber daya untuk mengatasi tantangan, dan perasaan tidak mampu mencapai tujuan adalah komponen utama frustrasi.