BATANG – SMAN 2 Batang menyambut kedatangan 2 guru bahasa asing mitra kerjasama Australia-Indonesia BRIDGE School Partnership Program, Selasa (26/9/2023). Kedua guru tersebut, Mr. Martin Wallace dan Mrs. Lenny akan mengajar bahasa asing, dan juga belajar kebudayaan lokal selama sepekan ke depan.
Kedatangan mereka turut disambut Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki. Selain itu turut disajikan penampilan tari tradisional, seperti tari Gambyong dan Tari Batik Gringsingan. Dan juga turut dihadirkan Market Day yang menyajikan aneka produk buatan siswa SMAN 2 Batang.
“Jadi selama sepekan ke depan, nantinya mereka akan mengajar bahasa Inggris dan bahasa Perancis di SMAN 2 Batang. Nantinya kami juga akan ajak mereka untuk mengenal batik khas Batang, dan akan kami ajak tur budaya ke Pagilaran juga,” ujar Kepala SMAN 2 Batang, Sugeng saat diwawancarai usai penyambutan.
Baca Juga:Bupati Pekalongan Janji Naikkan Hadiah, Juara 1 dan 2 MTQ Nasional dapat Bonus UmrohBanyak Potensi Bencana, BPBD Batang Susun RPKB
SMAN 2 Batang sendiri menjadi 1 dari 10 sekolah di Indonesia yang terpilih menjadi mitra Australia-Indonesia BRIDGE School Partnership Program. Sugeng menyebut, kerja sama ini akan berlangsung hingga 2025 mendatang. Dimana nantinya dua guru SMAN 2 Batang, Arie Laksmie Dewie (Guru Bahasa Inggris) dan Basuki Belanegara (Guru Bahasa Prancis) akan bertolak ke Australia untuk pertukaran guru.
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki turut mengapresiasi program pertukaran budaya antara SMAN 2 Batang melalui Australia-Indonesia BRIDGE School Partnership Program. Ia berharap hal ini nantinya bisa turu memotivasi sekolah lain di Batang untuk bisa go internasional.
“Ternyata selain sudah kerjasama dengan Australia, SMAN 2 Batang juga sekarang masih mengirimkan guru mereka ke Pertukaran Guru di Korea Selatan. Kami sangat apresiasi ini. Semoga langkah ini juga bisa menjadi motivasi untuk sekolah lain,” ujar Lani.
Kepala Cabang Dinas XIII Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Ernest Ceti Septiyani menyebut, kerja sama seperti ini harus terus dilakukan. Meski secara resmi hanya dilakukan hingga 2025, namun kerja sama ini bisa berlanjut bertahun-tahun. Menurutnya yang terpenting adalah komitmen dan kemauan dari seluruh warga sekolah, untuk terus mempertahankan kerja sama ini.
“Program ini daya saingnya tinggi karena seleksinya bisa diikuti oleh sekolah ataupun madrasah. Oleh karenanya SMAN 2 Batang sangat hebat bisa terpilih di program ini. Kami harap kemitraan ini bisa langgeng, sehingga nantinya SMAN 2 Batang juga punya jaringan internasional yang lebih kuat,” harapnya. (nov)