KAJEN – Harga kedelai di Kabupaten Pekalongan belakangan ini naik hingga Rp 11.500 Perkilogram dari harga sebelumnya Rp 10.850 Perkilogram. Kenaikan sudah berlangsung sejak dua pekan.
Meski terjadi kenaikan lebih dari Rp 500 – Rp 600 Perkilogram namun belum begitu signifikan karena pasokan barang dipasaran masih tetap banyak.
“Kenaikan harga kedelai masih bervariasi karena beda merk beda harga. Kemarin, sekitar dua pekan lalu harga berubah yang sebelumnya Rp 10.500 sampai Rp 11.000 Perkilogram kini menjadi Rp 11.500 Perkilogram, ” ungkap seorang pengrajin Tempe, Mujiono (62) asal Desa Nyamok, Kecamatan Kajen, Selasa (03/10/2023).
Baca Juga:2023, Bendungan Gembiro Tak DibukaUntuk Meningkatkan Keselamatan, Perlintasan KA Dipatok
Dikatakan, kenaikan terjadi karena musim kemarau juga barang dari distributor naik terelebih dahulu.
“Saya sehari habis 25 sampai 45 kilogram, jadi bisa dihitung kalau Perkilogram Rp 11.500 maka dalam sehari harus mengeluarkan sedikitnya Rp 300 ribuan,” terangnya.
Meski terjadi kenaikan, namun ia mengaku tidak berani menaikan harga akan tetapi hanya bisa mensiasati kemasan. Sebab apabila dinaikan pembeli turun.
“Saya tidak naikan harga tetapi merubah kemasan, ” imbuhnya.
Senada dikatakan pengrajin tempe asal Kecamatan Kesesi, Niti. Ia mengaku harga kedelai memang naik namun harga tempe tidak naik.
“Harga naik belum lama ini tapi masih diharga yang wajar, karena kalau pengin harga rendah tinggal cari merk yang lebih murah, ” imbuhnya.
Meski terjadi kenaikan harga kedelai namun untuk konsumen tetap banyak karena harga tempe tidak dinaikan.(Yon)