KAJEN – Untuk memaksimalkan aliran debit air sampai ke area pertanian, saluran sekunder kadipaten di Desa Werdi, Kecamatan Wonokerto dibenahi. Pembenahan dilakukan lantaran belakangan ini irigasi tidak berfungsi maksimal sebab terhalang sedimentasi.
Perbaikan saluran sekunder kadipaten terbagi dalam tiga paket. Diantaranya Paket 1 sampai 3 untuk kisaran sepanjang 400-an meter.
Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Tani Jaya Wiradesa Ahmad Sardi mengatakan, keberadaan Saluran Sekunder Werdi itu sangat vital. Irigasi tersebut mengaliri persawahan seluas 60 hektare yang tersebar di Kecamatan Wonokerto dan Siwalan. Beberapa bulan lalu saluran tak berfungsi dengan baik. Air tak bisa mengalir sampai ke persawahan karena terhalang sedimentasi. “Ketebalannya berkisar antara 50 – 80 sentimeter. Air tidak mengalir maksimal ke sawah,” ucapnya.
Baca Juga:Peningkatan Mutu Sekolah Perlu Skala PrioritasPemkot Dorong ASN OPD Taat Terhadap Hukum
Pemeliharaan irigasi di Werdi ini merupakan proyek dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Nama programnya Operasional Pemeliharaan Irigasi Partisipasi (OPIP). Titik yang dikerjakan sepanjang 400 meter, selama 75 hari. Pengerjaannya harus melibatkan warga setempat dan para petani. “Ada 40-an pekerja ini. 70 persennya dari warga dan petani kami sendiri,” ucap Sardi.
Ia menambahkan, pengerjaan proyek ini mendapat antusias tinggi dari warga. Banyak yang secara sukarela membantu. “Banyak pula yang memberi makanan dan minuman untuk pekerja juga. Mungkin karena mereka merasa selama ini banjir gara-gara saluran ini tidak berfungsi dengan baik,” ungkapnya.(yon)