BATANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang mencatat telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 216.000 liter air bersih kepada masyarakat yang mengalami dampak kekeringan pada musim kemarau 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Batang, Ulul Azmi mengatakan, bantuan air bersih itu disalurkan dalam kurun waktu bulan Agustus – Oktober 2023 pada masyarakat yang bermukim di wilayah Kecamatan Bandar, Kecamatan Subah, dan Kecamatan Pecalungan.
“Adapun rinciannya, untuk di wilayah Kecamatan Bandar: Desa Wonomerto 10.000 liter, dan Desa Candi 12.000 liter. Kemudian untuk Kecamatan Subah ada di Desa Durenombo sebanyak 13.000 liter, dan Kecamatan Pecalungan ada di Desa Pretek sebanyak 181.000 liter. Dengan total 216.000 liter air atau setara 52 Tangki,” paparnya.
Baca Juga:Rusak Parah, Jalan Poros Desa Diambil AlihCegah Bullying, MTs Muhammadiyah Batang Dorong Penguatan Mental Siswa
Masih kata Ulul, dari keseluruhan total penerima manfaat bantuan itu, ada sebanyak 3.521 KK / 13.654 jiwa yang menerima. Dengan rincian, di Kecamatan Bandar khususnya Desa Wonomerto sebanyak 144 KK / 524 Jiwa dan Desa Candi 150 KK / 750 Jiwa.
Kemudian, Kecamatan Subah tepatnya di Desa Durenombo 362 KK / 1232 Jiwa. Serta di Kecamatan Pecalungan tepatnya di Desa Pretek 2.865 KK / 11.148 Jiwa.
“Untuk saat ini kami belum menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. Hanya status siaga saja. Kecuali kalau di 15 kecamatan di Kabupaten terdampak kekeringan semua, baru kami akan naikan status itu. Tapi mudah mudahan tidak terjadi,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ulul mengatakan bahwa saat ini di Jawa Tengah khususnya di Kabupaten Batang sudah memasuki musim peralihan. Menurutnya, bencana kekeringan atau musim kemarau akan berakhir pada akhir bulan Oktober 2023 ini.
“Ya diprediksi musim kemarau akan berakhir pada akhir bulan ini. Dan sekarang ini sudah mulai turun hujan, meski masih dalam skala ringan. Sehingga dimungkinkan musim hujan akan mulai datang pada November 2023 nanti,” terangnya.
Adanya masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, Ulul mengimbau pada Masyarakat agar waspada dan berhati tai terhadap potensi terjadinya potensi angin kencang disertai hujan petir.
“Lalu, tanah retak khususnya di daerah dataran tinggi (lereng). Sehingga kami mengimbau juga, apabila Masyarakat menemukan adanya retakan, maka segera ditutup dengan menggunakan tanah liat, dengan tujuan mengurangi infiltrasi kedalam tanah yang bisa memicu beban tanah, dan bisa terjadi (mahkota) longsor,” imbaunya.