Kepala Disdikbud Jawa Tengah, Uswatun Hasanah memaparkan, pelaksanaan pameran keliling Museum Dolan Pekalongan ini merupakan bagian dari kegiatan DPA Museum Jawa Tengah Ranggawarsita. Ia menilai, Pendidikan dan kebudayaan ini merupakan nomenklatur yang tidak terpisahkan, karena dari budaya, bisa mengambil sisi pendidikan, jangan sampai budaya itu tergerus, dari budaya itulah bisa memberikan sebuah pembelajaran pendidikan karakter.
“Kita harus terus berbangga, museum ini sebagai wadah anak-anak sebagai lokasi sumber belajar sejarah. Dari sejarah inilah ada nilai-nilai yang tak lekang oleh perubahan zaman dan terus menjadi inspirasi seterusnya.
” Jadikan museum sebagai rumah belajar dan rumah budaya. Lewat museum kita bisa menikmati karya leluhur di masa lalu sesuai perkembangannya hingga masa kini. Selamat menikmati koleksi koleksi di sejumlah museum yang ada di event ini, kami harapkan Dinas Pendidikan Kota Pekalongan menginstruksikan kepada para pelajar sekolah disini untuk membuat laporan kunjungan ke pameran keliling Museum Dolan Pekalongan yang berlangsung pada 10-14 Oktober 2023 ini,” bebernya.
Baca Juga:Viral, Aspal Jalan di Desa Gentinggunung Diduga Berkualitas BurukDukung Layanan SPBE, Arsip di Pemkab Batang Harus Tertampung Secara Elektronik
Kepala Museum Jaw Tengah Ranggawarsita, Sugiharto menambahkan, dipilihnya Kota Pekalongan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan event Pameran Keliling Museum Dolan Pekalongan ini karena Kota Pekalongan terkenal akan batiknya dan di Kota Pekalongan sudah ada Museum Batik.
“Kami ingin mendekatkan pelayanan kepada masyarakat langsung dengan melibatkan ada sekitar 6 Museum yang turut berpastisipasi, yakni Museum Ranggawasita Jawa Tengah, Museum Batik Pekalongan, Museum Pers Nasional Surakarta, Museum BPK RI Magelang, Graha Tosan Aji Pekalongan, serta Museum dan Perpustakaan Akademi Kepolisian Semarang dan 2 stan dari UMKM Dekranasda Kota Pekalongan dan Universitas Pekalongan,” bebernya.
Selama pelaksanaan pameran berlangsung, pihaknya menargetkan bisa menggaet lebih banyak pengunjung seperti pelaksanaan pameran serupa sebelumnya di Kabupaten Purworejo. Masyarakat yang ingin datang ke pameran tersebut untuk Harga Tiket Masuk (HTM) tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis mulai pukul 08.00-21.00 WIB.
“Yang iconic dari pameran ini kami membawa replika gading gajah. Disamping itu, ada replika patung Ken Arok, patung alat musik tradisional yang menjadi icon Jawa Tengah di tingkat Nasional, beragam jenis pusaka, alat musik bebek dari Purworejo,” pungkasnya. (dur)