KOTA – Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang yang diterapkan serempak di semua instansi pendidikan. Lantas tidak membuat SMK Syafi’i Akrom kelimpungan meskipun menggunakan basis sekolah kejuruan. Selain karena memang sudah 2 tahun melaksanakan IKM, SMK yang berada ditengah-tengah lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) ini sudah masuk kedalam sekolah Program SMK Pusat Keunggulan.
Dijelaskan Kepala SMK Syafi’i Akrom Wahyudi bahwa SMK Syafi’i Akrom sudah mendapatkan gelar SMK pusat keunggulan pada tahun 2020 dengan gelar center of excellent center of excellent ini, dimana ini merupakan satu program Kemendikbudristek yang penyeleksiannya diikuti oleh nasional. Setelah lolos sekolah harus melaksanakan berbagai macam program termasuk bidang kurikulum yaitu penyesuaian Kurikulum dengan Kurikulum industri. Bahkan tidak hanya siswanya saja yang magang namun juga gurunya ikut magang hingga ketataran teknis.
“Kita juga mendatangkan guru tamu dari perusahaan-perusahaan, tidak hanya kita jalankan guru dan siswanya magang. Tapi kurikulumnya juga kita sinkronkan antara kurikulum di sekolah dengan kurikulum di perusahaan,nah sampai akhirnya peralatan dan sarprasnya pun kita adopsi,” terang Wahyudi.
Baca Juga:Pameran Ranggawarsita Hadir di PekalonganBupati Optimis, Target Percepatan Penurunan Stunting Bisa Tercapai
Ditambahkan, pada tahun pertama 2021 SMK Syafi’i Akrom mendapatkan program di bidang Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dengan program fiber optik. Karena hal tersebut cukup baru maka guru-guru TKJ dari SMK Syafi’i Akrom diutus untuk magang di Perusahaan bahan ikut memasang alat-alatnya.
“Nah ini yang dinamakan sinkronisasi kurikulum sehingga guru yang akan mengajarkan kepada siswa itu benar-benar sudah praktek dan peralatan serta gedungnya juga mendapatkan bantuan Perusahaan,” jelasnya.
Jadi, pihaknya mengaku tidak terlalu kaget dengan IKM, meski sempat menemui kesulitan diawal namun dasar-dasar dari kurikulum sudah sesuai dengan program-program yang ada di SMK Syafi’i Akrom. (mal)