Kegiatan Reading Challenge ini dilatarbelakangi oleh minat baca masyarakat yang masih rendah. Menurut data UNESCO tahun 2017, Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah tentang literasi dunia. Berdasarkan data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat mengkhawatirkan yaitu hanya 0,001%. Hal ini dapat diartikan dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Dalam menghadapi fenomena tersebut, diperlukan kegiatan yang dapat menggerakkan minat baca pada siswa melalui literasi bahasa yang dikaitkan dengan kegiatan penguatan moderasi beragama.
Kegiatan program Reading Challenge ini dikhususkan pada teks yang bertemakan moderasi beragama. Program ini terinspirasi dari program tahunan dari Perdana Menteri (Premier) New South Wales (NSW) Australia yang bertujuan untuk mendorong kecintaan membaca untuk hiburan dan kesenangan pada siswa, dan memungkinkan mereka untuk membaca literatur berkualitas. Program ini bukan kompetisi, tetapi tantangan bagi setiap siswa untuk membaca lebih banyak dan luas.
Tim PkM juga membuat Pojok Moderasi Beragama yang bertempat di Perpustakaan MTs Ribatul Muta’allimin. Pada pojok ini disediakan rak dan buku-buku bertemakan moderasi beragama, baik itu fiksi maupun nonfiksi.
Baca Juga:UIN Gus Dur Kukuhkan 4 Mahasiswa Jadi Duta Moderasi BeragamaRangkaian Peringatan HSN 2023 Masih Berlangsung, dari Halaqoh Pesantren Hingga Ziarah Makam Wali
Kegiatan ini merupakan kegiatan kemitraan universitas dan masyarakata dengan menggunakan bantuan dana dari UIN GusDur melalui LP2M. Manfaat dari kegiatan ini diharapkan siswa siswi MTs Ribatul Muta’allimin dapat memahami dan mengamalkan konsep moderasi beragama dalam kebiasan berpikir untuk mendukung pencipataan budaya madrasah yang moderat. Selain itu, dengan adanya program literasi Reading Challenge diharapkan minat baca siswa meningkat untuk keberlangsungan pendidikan mereka di masa depan. (dur)