BATANG – Sejak hadir di Kabupaten Batang di tahun 2021 lalu, kini Blangkon Jateng telah merangkul ratusan pelaku usaha di Batang, termasuk UMKM. Bahkan nilai transaksi yang dicatatkan Blangkon Jateng di Batang ini sebagai yang tertinggi di Jawa Tengah.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Batang, Tatang Suntoni menyebut Blangkon Jateng hadir sejak tahun 2021 di Batang. Di tahun 2022 Blangkon Jateng turut bermitra dengan Marketplace Gratis Ongkir.
Lewat aneka Pelatihan yang digelar, kini sudah ada sekitar 549 penyedia Gratis Ongkir di Kabupaten Batang. Tak hanya pelaku yang punya badan usaha, program ini juga turut merangkul sektor UMKM di Batang.
Baca Juga:Berupaya Ciptakan Talenta Berakhlak MuliaKeren, 80 Persen Mahasiswa Lulusan Umkaba Telah Terserap Kerja Sebelum Wisuda
“Blangkon Jateng turut memberikan peluang bagi UMKM untuk berinovasi, dan berkreasi menciptakan ide untuk hasil yang lebih baik. Oleh karenanya, pelatihan dan sosialisasi ini akan terus kami lakukan. Selain itu ke depan kami juga akan bekali pelatihan sertifikasi TKDN bagi UMKM,” ungkap Tatang Sontani.
Terpisah, Kepala Disperindagkop dan UKM Batang, Subiyanto menyebut, hadirnya Blangkon Jateng turut mendukung UMKM di Batang naik kelas. Bahkan data Blangkon Jateng per Oktober ini menempatkan Kabupaten Batang sebagai peringkat 1 transaksi terbanyak se-Jawa Tengah.
“Per 23 Oktober ini Batang menjadi yang nomor 1, dengan nilai total transaksi mencapai Rp42 miliar lebih. Ini jadi bukti nyata UMKM di Batang bisa lebih berkembang dan naik kelas,” tegasnya.
Ia berharap, UMKM Batang tak hanya bisa sukses mengembangkan bisnis. Tetapi bisa saling berkolaborasi mengembangkan klaster-klaster UMKM. Sehingga bisa bersama-sama menjadi UMKM yang berkelas.
“Naik kelas yang sesungguhnya, bukan semata-mata kita sukses sendiri. Tetapi bagaimana kita juga bisa merangkul agar kita bisa sukses bersama, berkolaborasi dan tidak saling sikut. Alhamdulillah di Batang sudah banyak bermunculan kolaborasi antar UMKM, semoga ke depannya bisa mendukung kejayaan UMKM Batang,” pungkasnya. (nov)