KAJEN, Radarpekalongan.id – Seorang oknum guru SDN 02 Lomeneng Kecamatan Paninggaran, diduga menipu warga hingga ratusan juta rupiah. Adapun modus pelaku adalah dengan berdalih membeli puluhan hewan korban sapi milik petani sekitar.
Adapun dari pengakuan sejumlah korban, peristiwa terjadi jelang Idul Adha 2023 lalu. Bermula oknum guru PNS, Yogi EP membeli sekaligus menyalurkan 11 hewan kurban dari petani sekitar. Namun setelah sapi dibawa, dengan nominal yang bervariasi ternyata uang tidak kunjung diberikan hingga para korban menagih ke rumahnya berada di Desa Kaliombo Kecamatan Paninggaran berulang kali hanya dijanjikan uang akan diberikan.
Bahkan, karena uang tidak diberikan para korban minta kepastian dan Yogi membuat surat pernyataan dengan memberikan batas waktu, namun apabila tidak ditepati maka rumah orang tua yang menjadi jaminan akan diserahkan kepada para korban.
Baca Juga:Relawan Bolone Mas Gibran Kabupaten Pekalongan Ikut Iringi Pendaftaran Capres-Cawapres 2024 di JakartaDPRD Dorong Peningkatan Penjualan UMKM Secara Online
Baca : Wamen ATR/ BPN Bagikan 16 Sertifikat Tanah Wakaf, Untuk Memberikan Kepastian Hukum
“Yogi sudah tanda tangan diatas materai, namun tetap saja tidak menepati janji. Karena rumah yang menjadi jaminan adalah milik orang tua, kita tidak bisa berbuat apa. Oleh sebab itu saya bersama korban lainnya sengaja mengadu ke Dinas Pendidikan karena, ” terang Nurdin saat bersama sejumlah korban lainnya di trotoar depan Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan.
Bahkan kata dia, para korban apabila tidak ada kesepakatan uang tidak kunjung dikembalikan akan melaporkan ke Polres Pekalongan https://polrespekalongan.com/.“Yang penting uang 11 ekor sapi kurban kami dibayar, karena sudah lama, ” imbuhnya.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan, Kholid mengakui adanya permasalahan oknum guru tersebut. Namun demikian pihaknya sudah memanggil yang bersangkutan untuk segera diselesaikan.
“Prinsip, kami berusaha agar masalah ini selesai dan kami undang kedua belah pihak, ” ungkapnya.
Adapun Yogi saat didepan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pekalongan mengaku bahwa uang korban akan diberikan. “Saya sudah berusaha akan diselesaikan semua, ” ungkapnya.
Sementara terpisah Kepala SDN 2 Lumeneng, Arson ketika dikonfirmasi bahwa masalah pribadi yang bersangkutan saat ini masih dalam proses penyelesaian.