“Kita setiap panen kalau lokasi yang tadi panjang 10 meter dan lebar 7 meter itu sampai 7 kilogram sekali panen. Untuk terong kadang sampai 20 kilogram. Lumayan. Sebenarnya kalau kita terapkan ke masyarakat ini luar biasa. Ini sudah 10 kali panen yang terong, kalau cabai 7 kali,” katanya.
Pelda Ristono menambahkan, dengan adanya panen cabai dan terong banyak masyarakat yang datang untuk membelinya. Dari hasil penjualan tersebut, digunakan untuk membeli bibit cabai, terong, dan pupuk organik. “Satu kilo kami jual Rp 65 ribu, kalau di pasaran hampir Rp 90 ribu perkilonya,” katanya.
Sementara itu, salah satu pedagang sayur, Musiam mengatakan, ia seringkali membeli sebagian hasil panen cabai di Koramil Kajen dengan harga lebih murah di pasaran. “Untuk saat ini harga di pasaran satu kilo cabai mencapai Rp 80 ribu. Kalau di Koramil hanya Rp 65 ribu perkilonya,” katanya. (had)