“Harapannya, masyarakat Bandengan bisa mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai bagaimana produksi bunga telang dilakukan dan masyarakat bisa mengambil segmen apa. Mulai dari penanaman, produksi, hasil panen, angkutan nya bagaimana sampai menjadi berbagai kemasan teh tubruk maupun teh celup itu produksi nya panjang,” terang Cayekti.
Turut menambahkan, Lurah Bandengan, Muh. Rusman Aji, mengatakan bahwa, workshop kali ini diikuti oleh 10 orang perwakilan Kelompok Wanita Telang Kelurahan Bandengan yang selama ini sudah ada.
“Selama ini produksi sudah berjalan namun untuk pengolahannya kurang maksimal karena kondisi alam, seperti terdampak rob,” ujar Aji.
Baca Juga:Tari Kreasi, Metode Efektif Maksimalkan Tumbuh Kembang AnakWuling Promo Akhir Tahun
Dijelaskan Aji, untuk pemasaran produk teh bunga telang kering yang dihasilkan warga Bandengan ini dijual masih sekitaran Kota Pekalongan saja. “Tak jarang diikutsertakan ke pameran atau bazar yang difasilitasi Pemda, Kemitraan Indonesia,” katanya.
Dengan harga jual per kemasan Teh bunga Telang kering dihargai Rp30 ribu hingga Rp50 ribu. “Sehingga, dengan adanya workshop ini bisa menjadi suatu inovasi baru untuk pengolahan produk teh celup bunga telang dan perluasan produk unggulan di wilayah kami,” pungkasnya.(ap3)