KOTA – Untuk mendukung program transisi PAUD-SD yang menyenangkan, Dinas Pendidikan Kota Pekalongan juga memperhatikan dan berusaha membantu Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan orang tuanya untuk menentukan sekolah yang tepat berdasarkan poin kelebihan dan kekurangan yang dimiliki anak tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zainul Hakim melalui Kepala PAUD dan PNF Sherly Imanda Hidayah mengatakan, fasilitas yang dilaksanakan berupa kegiatan parenting bagi orang tua berkebutuhan khusus.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari evaluasi psikologis yang dilakukan tahun sebelumnya: “Fokus kami adalah penerimaan siswa baru PAUD ke SD, serta transisi PAUD-SD yang sukses dan menyenangkan, kemudian kami memberikan arahan kepada orang tua berdasarkan hasil asesmen apakah harus masuk SLB atau sekolah inklusi,” ujarnya.
Baca Juga:Sudah 213 Kasus Kebakaran Lahan Terjadi di KendalGeledah Kamar Napi, Petugas dan BNN Tak Temukan Narkoba
Sherly mengatakan, Layanan Penyuluhan Pendidikan (Lakondik) di Kota Pekalongan terbuka untuk masyarakat, yaitu para orang tua yang masih bingung mencari sekolah yang tepat untuk anaknya, orang tua yang anaknya masih berusia di bawah 6 tahun.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Pembina Lakondik Khamimatuz Zulfa mengatakan masih ada kekhawatiran para orang tua jika anaknya belum bisa membaca, menulis, berhitung (calistung) saat akan masuk SD. Mereka tidak perlu khawatir jika anaknya perlu transisi ke SLB dan inklusi,” ujarnya.
Menurut Khamimatuz, orang tua berharap melalui kegiatan asesmen dan parenting, orang tua dapat menentukan sekolah yang tepat sesuai dengan kemampuan anaknya, sehingga perkembangannya tidak terhambat dan berjalan optimal. Poncol 3, Panjang Wetan 3, kami biasanya merekomendasikan 4 sekolah itu untuk sekolah inklusi,” ujarnya. (mal)