*Antisipasi Jelang Musim Hujan
KENDAL – Musim hujan diprediksi berlangsung mulai bulan Desember mendatang dan akan mencapai puncaknya di bulan Januari 2024. Pemerintah Desa Kumpulrejo, Kecamatan Patebon, Kendal, pun mengkhawatirkan dampak banjir akan kembali melanda desanya, mengingat sudah 3 tahun terakhir menjadi langganan banjir pemukiman di musim hujan.
Kepala Desa Kades Kumpulrejo, Faezon, menjelaskan bahwa wilayah desanya yang menjadi pertemuan arus air buangan dari beberapa desa tetangga, sehingga saat curah hujan sedang tinggi Desa Kumpulrejo mudah tergenang banjir. Sebab debit air yang ada tidak bisa tertampung oleh saluran drainase.
Dikatakan Faezon, risiko banjir tersebut sudah dialami masyarakat Kumpulrejo dalam tiga tahun terakhir. Terutama saat curah hujan sedang meningkat, maka wilayahnya pasti terdampak banjir. Pun banjir tidak hanya menggenangi jalan, melainkan juga masuk ke pemukiman dan rumah-rumah warga.
Baca Juga:Habib Luthfi dan Wali Kota Aaf Dianugerahi Bintang Legiun Veteran RIJadi Bupati Pertama Kendal, Sejarah Sosok Tumenggung Bahurekso Perlu Diperkenalkan ke Generasi Milenial
Belajar dari kasus banjir selama tiga tahun terakhir, lanjut Faezon, Desa Kumpulrejo karenanya membutuhkan mesin pompa air untuk mengantisipasi banjir serupa di musim hujan 2023/2024 mendatang. “Pompa air ini dibutuhkan untuk membuang air di jalan dan pemukiman ke sungai, agar air cepat surut. Ini langkah yang harus diperhatikan menjelang pergantian musim,” ujarnya.
Menurut Faezon, pompa air menjadi solusi taktis saat musim hujan tiba. Karena air yang menggenangi wilayahnya bisa segera disedot dan dibuang ke Sungai Bodri.
“Ketika musim hujan, banjir menjadi langganan di desa kami. Bahkan lahan seluas 20 hektar di wilayah kami juga praktis tidak dapat ditanami karena sawahnya tergenangi air. Kkondisi ini sudah berlangsung 15 Tahuan terlahir,” jelas Faezon.
Karena itu, masyarakat dan Pemerintah Desa Kumpulrejo amat berharap Pemkab Kendal melalui OPD terkait untuk bisa membantu mengantisipasi banjir tahunan tersebut. “Kami berharap dinas terkait paling tidak bisa membantu alat pompa air untuk penanganan darurat saat musim hujan nanti,” pungkasnya. (jun/sef)