KENDAL – Haul perdana Habib Ahmad bin Aqil Al-Munawar akhirnya bisa digelar di Desa Kutoharjo, Kecamatan Kaliwungu, Senin (13/11/2023) kemarin. Inisiasi penyelenggaraan hal ini ternyata tidak lepas dari amanah ulama kharismatik asal Pekalongan, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya.
Hal itu seperti disampaikan Khodimul Maqom, KH Baduhun saat menyampaikan sambutan di acara haul. Dia mengatakan, Haul Habib Ahmad bin Aqil Al-Munawar ini merupakan yang pertama digelar. Penyelenggaraan haul ini ternyata bermula dari inisiatif Maulana Habib Luthfi bin Ali Yahya.
“Haul ini karena adanya amanah amanah dari Habib Luthfi bin Ali bin Yahya, agar merawat makam Habib Ahmad yang berlokasi di Jabal Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu,” kata Kiai Baduhun.
Baca Juga:836 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi PPPKBupati Dico Pimpin Droping Air Bersih di Dusun Ngrobyong
Karena berhasil diselenggarakan, lanjut KH Baduhun, harapannya keluarga Habib Toha Putra yang masih garis keluarga dari Habib Ahmad nantinya bisa meneruskan haul-haul berikutnya. “Sehingga nantinya setiap tahun ada acara haul untuk Habib Ahmad bin Aqil Al-Munawar,” imbuhnya.
Kegiatan haul sendiri dihadiri Prof Dr KH Said Agil Husin Al-Munawar, Sekda Kendal Sugiono, Forkopimda Kendal, Camat Kaliwungu Nung Tubeno beserta Forkopimcam Kaliwungu, Habib Muhammad Firdaus Al-Munawwar, Habib Muhammad Fauzi Al-Munawar, Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda KH Ahmad Baduhun Badawi Abdurrosyid, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Manba’ul Hikmah H Basyar Rohman, serta para kiai dan tokoh masyarakat Kecamatan Kaliwungu.
Sekda Sugiono yang hadir mewakili Bupati Kendal, menyampaikan rasa gembiranya berkesempatan silaturahim dengan para alim ulama dan tokoh masyarakat. Dia pun mengamini, bahwa penemuan Makam Habib Ahmad bin Aqil Al-Munawar tidak lepas dari peran Habib Muhammad Luthfi bin Yahya pada tahun 2016 silam, saat sedang berziarah ke makam KH Ahmad Badawi di Bukit Jabal.
“Habib Ahmad bin Aqil Al-Munawar merupakan salah satu ulama berpengaruh dalam peradaban Islam di Indonesia, yaitu guru dari KH Muhammad Saleh bin Umar As-Samarani atau terkenal dengan nama Kiai Soleh Darat. Sementara kita tahu pula bahwa Kiai Soleh Darat adalah guru dari KH. Hasyim Asy’ari Pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Ahmad Dahlan Pendiri Muhammadiyah, dan tokoh emansipasi wanita, RA Kartini. Jadi ini merupakan sanad keilmuan yang luar biasa,” jelas Sugiono.