WONOPRINGGO – Kosabangsa 2023 Unikal memberikan pelatihan dan pendampingan budidaya tanaman Hortikultura kepada mitra tani yang tergabung dalam Kelompok Tani Karangasem Budi Daya Tani Makmur dan masyarakat marjinal di Desa Wonopringgo Kabupaten Pekalongan.
Disampaikan Ketua program Kosabangsa 2023 Ir Ari Handriatni MP bahwa permasalahan utama yang diangkat dalam program ini adalah rendahnya prosentase penggunaan lahan pertanian produktif serta minimnya inovasi penerapan teknologi untuk pemanfaatan lahan pertanian terpadu.
Selain itu, minimnya minat pemuda terhadap bidang pertanian juga menjadi permasalahan tersendiri untuk keberlangsungan sektor agrikultur di Desa Wonopringgo.
Baca Juga:Menginap Nyaman di Hotel BatangPersiapan Gudep Mantap Tingkat Kwarcab
“Solusi permasalahan yang kita tawarkan dalam program Kosabangsa 2023 ini diantaranya adalah untuk mengajak petani mitra di Desa Wonopringgo supaya dapat mengimplementasikan kegiatan budidaya pertanian terpadu dengan komoditas holtikultura sebagai obyek budidaya, lalu memberikan pelatihan dan pendampingan terpadu kepada petani mitra di Desa Wonopringgo supaya memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan teknologi modern untuk kegiatan budidaya tanaman holtikultura,” ungkapnya.
Selain itu, solusi yang ditawarkan berikutnya adalah mengajak masyarakat marjinal di Desa Wonopringgo supaya lebih produktif dan inovatif dalam mencari peluang kegiatan usaha di bidang agribisnis.
“Metode implementasi yang kita gunakan dalam kegiatan program ini diantaranya adalah pelaksanaan observasi awal terkait permasalahan dan potensi mitra sasaran,” imbuh Ari Handriatni.
Selanjutnya dilakukan pemetaan solusi melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat inklusif. Pada setiap kegiatan dilakukan proses monitoring dan evalusi yang berbasis kepada capaian output program yang sudah ditentukan sebelumnya.
Dari program Kosabangsa yang beranggotakan Heri Ariadi SPi MP dan Sajuri SP MP dirancang untuk melakukan pemenuhan target luaran program, diantaranya adalah adanya peningkatan produktifitas panen holtikultura sebesar 20% dari periode sebelumnya, adanya peningkatan keuntungan petani sebesar 20% dari siklus budidaya sebelumnya.
“Luaran nyata dari kegiatan program Kosabangsa ini diantaranya adalah publikasi artikel pengabdian pada Jurnal Pengabdian Nasional, publikasi media massa, video kegiatan yang disosialisasikan pada akun media partner kegiatan, dan poster hasil kegiatan yang didesiminasikan di kegiatan perkuliahan maupun sosial media resmi institusi pelaksanan program Kosabangsa 2023,” pungkasnya. (mal)