Sementara itu, Komisi 2 DPRD Kabupaten Pekalongan dan Polres Pekalongan akan melakukan pengecekan dugaan jual beli trotoar di Pasar Wiradesa dengan mendatangi langsung lokasi pasar tersebut.
Kapolres Pekalongan AKBP Wahyu Rohadi, dihubungi wartawan, Kamis (16/11/2023) sore, mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan ke lokasi dalam waktu dekat ini. “Nanti kita cek ke lokasi,” katanya singkat.
Sementara itu, Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Pekalongan, Kholis Jazuli, mengungkapkan pihaknya juga akan melakukan pengecekan dengan bentuk sidak dalam waktu dekat ini. Ia mengatakan, pihaknya tidak bisa bertindak, jika hanya berdasarkan isu semata, tanpa melaukan sidak ke lokasi.
Baca Juga:Wali Kota Ajak Masyarakat Ciptakan Pemilu DamaiMelanggar, Ribuan APS Dibredel
“Kami sebagai wakil rakyat, khususnya pimpinan Komisi 2 DPRD kabupaten Pekalongan, isu atau informasi itu memang kami dengar, tapi karena kami lembaga resmi DPRD sehingga kami kan dasarnya bukan isu, karena kami belum sidak ke sana, jadi kami tidak bisa setaman seperti apa,” kata Kholis Jazuli.
Kholis mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan menjadwalkan sidak ke lokasi Pasar Wiradesa. “Ya, nanti bentuknya entah itu sidak, akan kami jadwalkan ke Pasar Wiradesa,” ucap Kholis.
Pihaknya sebagai pengawas akan menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku. Termasuk memastikan apakah ada jual beli fasilitas umum, dalam hal ini trotoar, untuk pedagang. Ia masih berharap kabar aksi jual beli lapak di atas trotoar, tidak benar adanya.
“Mudah-mudahan isu yang berkembang ini tidak menjadi kenyataan. Intinya, ya jangan sampailah orang-orang itu yang memetak-metakan trotoar itu kami harapkan tidak ada,” kata Kholis Jazuli.
Seperti diberitakan, trotoar di depan Pasar Baru Wiradesa Kabupaten Pekalongan diduga diperjualbelikan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Trotoar ini dikapling seharga Rp 1 juta untuk dijadikan lapak pedagang beceran.
Video dugaan jual beli kaplingan trotoar ini pun viral di media sosial, Rabu (15/11/2023). Di video itu tampak sebuah trotoar yang berada di depan Pasar Baru Wiradesa dicat semprot. Cat semprot ini diduga sebagai tanda kaplingan untuk lapak pedagang beceran yang tak tertampung di pasar baru atau pedagang yang lebih memilih berjualan di trotoar tersebut karena lebih ramai dibandingkan di dalam pasar.