KOTA – Sejumlah elemen masyarakat dari unsur pemerintah, swasta, dan media, sepakat untuk bersama-sama mendukung penanggulangan kasus TBC di Kota Pekalongan. Hal itu dituangkan dalam pernyataan bersama yang dilakukan dalam kegiatan “Konferensi Pers pernyataan bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan TBC di Kota Pekalongan” yang digelar Yayasan Mentari Sehat Kota Pekalongan, Kamis (23/11/2023).
Dalam kegiatan yang digelar di Hotel Santika tersebut, hadir Ketua Komisi C DPRD Kota Pekalongan Mofid, Kepala Dinas Kesehatan, Slamet Budiyanto, perwakilan dari sejumlah OPD seperti Bappeda, Dinkominfo dan Bagian Pemerintahan, RSUD Bendan, Lazismu, Komunitas Penyintas TB (Kopi TB) hingga perwakilan media massa.
Dalam pernyataan bersama yang ditandatangani seluruh peserta kegiatan, terdapat tiga poin langkah yang akan dilakukan. Utamanya adalah mendorong pemerintah untuk menjadikan program penanggulangan TBC sebagai program prioritas di Kota Pekalongan dalam bentuk Rencana Aksi Daerah (RAD) yang terintegrasi dengan RPJMD.
Baca Juga:Pemilu Serentak 2024 Kian Dekat, Jangan Sampai Ada GesekanKITB Dapat Suntikan Kredit Hingga Rp786 Miliar
Ketua Yayasan Mentari Sehat Kota Pekalongan, Ira Septiawati mengatakan, berdasarkan data-data yang ada, Kota Pekalongan masih terancam potensi besarnya jumlah penderita dan terjadinya penularan TBC.
“Berdasar data SITB per 5 November 2023, jumlah target kasus TB di Kota Pekalongan adalah 1.018 orang, sedangkan yang ternotifikasi mencapai 813 orang, dan yang diobati baru sekitar 80%. Dari 813 orang yang ternotifikasi tersebut, 173 orang penderita merupakan anak-anak. Kemudian TB dengan HIV 18 orang penderita, dan terdapat 11 orang penderita merupakan TB Resisten Obat (TBRO). Dari jumlah itu baru 5 orang penderita TBRO dalam masa pengobatan,” ungkapnya.
Dikatakan Ira, kondisi-kondisi tersebut membuat penanggulangan TBC harus menjadi program prioritas sehingga target eliminasi TBC bisa tercapai. Yayasan Mentari Sehat juga memetakan 10 isu strategis yang harus menjadi perhatian bersama dalam rangka kolaborasi penanganan TBC di Kota Pekalongan.
Sementara Ketua Komisi C DPRD Kota Pekalongan, Mofid menyatakan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung penanggulangan TBC dari segi kebijakan penganggaran. Salah satunya dari segi penanggulangan lingkungan di mana lingkungan yang kumuh juga berpotensi besar meningkatkan risiko penularan TBC di tengah masyarakat.