PEKALONGAN – Sebagai upaya untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Pekalongan, Pemkot Pekalongan melalui Dinas Kesehatan setempat gencar melaksanakan deteksi dini atau skrining kesehatan bagi ibu hamil, bayi dan balita di Puskesmas Bendan, Rabu (19/6/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menjelaskan, selain bekerjasama dengan dokter spesialis obgyn dan anak, kegiatan skrining AKI/AKB kali ini juga bekerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) setempat.
“Kegiatan Sapu bersih AKI/AKB ini merupakan upaya bagaimana melakukan pemeriksaan sedini mungkin dengan dibantu para ahli, yaitu dokter spesialis anak dan obgyn juga IBI agar ibu hamil ini bisa diperiksa lebih baik lagi supaya kondisi kesehatannya dapat terpantau dengan baik,” ujarnya.
Baca Juga:Dindik Tegaskan Cegah Pungli PPDB Tahun 2024, Walikota Aaf Minta KejujuranWujud Implementasi Kurikulum Merdeka, MSI 14 Medono Gelar Panen Karya P5P2RA
Dijelaskan Budiyanto, skrining ini rutin dilaksanakan secara menyeluruh di puskesmas secara bergantian. “Kami ingin melalui skrining dini ini dapat mengetahui apakah anak-anak mempunyai kelainan tumbuh kembang sehingga stunting bisa dicegah secara dini dan bagi ibu hamil apakah mempunyai resiko tinggi dari kehamilannya, jika ada resiko yang ditemukan kami upayakan bisa tertangani lebih lanjut,” terangnya.
Budiyanto berharap kegiatan skrining dini atau biasa disebut sapu bersih (saber) AKI/AKB yang menjadi inovasi Dinkes bisa menekan angka kematian ibu dan bayi, salah satunya juga prioritas utama yakni stunting.
“Kami berharap tidak ada yg stunting dan ibu melahirkan meninggal atau bayi meninggal dengan adanya skrining dini dan edukasi bagi sasaran,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Walikota Kota Pekalongan, Salahudin memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Dinas Kesehatan yang tidak pernah berhenti memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat khususnya ibu hamil, bayi dan balita.
“Alhamdulillah layanan kesehatan semakin baik, mudah-mudahan masyarakat kita termotivasi untuk menjaga kesehatan terutama asupan makanan minuman yang halal dan toyibah, sehingga mereka tidak perlu ke fasilitas kesehatan untuk mengobati penyakit tetapi hanya untuk konsultasi tentang gizi, kesehatan, bagaimana pola asuh yang baik untuk buah hati. Saya berharap Dinkes beserta jajaran tidak lelah untuk memberikan pelayanan yang nyaman dan ramah kepada masyarakat,” pungkasnya. (dur)