PEKALONGAN – Saat ini, sekolah sedang disibukkan dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Terkait hal tersebut, Walikota H Afzan Arslan Djunaid SE MM menyebut kegiatan MPLS bermanfaat untuk menggali potensi siswa.
Demikian ia sampaikan usai kegiatan groundbreaking pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kuripan Kertoharjo Kota Pekalongan, Senin (22/7/2024).
“Kegiatan MPLS dapat menumbuhkan perilaku positif pada siswa baru. Siswa diberikan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai kejujuran, kemandirian, larangan menyontek, dan kedisiplinan,” ucapnya.
Baca Juga:Raperda KIP Diharapkan Bisa Jamin Keamanan dan Kepentingan PublikTPST Kuripan Kertoharjo, Walikota Aaf Sebut Mampu Olah Sampah 5-10 Ton Perhari
Lebih lanjut, siswa juga didorong untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan hidup bersih. Selain itu, siswa dicetak agar memiliki integritas yang tinggi dengan saling menghargai pendapat orang lain dan yang pasti bersikap toleransi kepada sesamanya.
“Jadi MPLS adalah saat yang tepat untuk mengembangkan interaksi positif antar siswa baru. MPLS menjadi sarana siswa untuk mengenal satu sama lain, meskipun mereka tidak pernah satu sekolah sebelumnya,” bebernya.
MPLS juga dapat mengenalkan siswa baru dengan kegiatan sekolah. Lima puluh persen kegiatan MPLS melibatkan OSIS dan MPK, namun tetap di bawah mentoring dan monitoring guru dan wali kelas. Hal itu guna menghindari tindak perpeloncoan terhadap siswa baru.
“Maka tujuan kegiatan MPLS itu, agar peserta didik baru mampu mengenali ekosistem sekolah. Diharapkan, siswa baru dapar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar,” terangnya.
Labih lanjut, Walikota mengucapkan selamat menikmati proses pendidikan. Selamat menikmati MPLS dan melanjutkan dengan tahap pembelajaran yang penuh rasa cinta dan kedamaian untuk terus menggali potensi dan kreativitas.
“Beberapa waktu lalu sudah disibukkan dengan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), meskipun di tiap PPDB ada sekelumit masalah namun alhamdulillah dapat berjalan dengan lancar karena secara jelas semua sudah diatur secara online di Provinsi Jawa Tengah,” terangnya.
Dikatakan Aaf, sekarang yang perlu difokuskan untuk program unggulan pendidikan. Permasalahan lalu di PPDB sudah terselesaikan, jika tidak terpenuhi berarti memang ada syarat untuk PPDB kemaren yang belum terpenuhi.
Baca Juga:Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama Perkuat KaderisasiBencana Datang Tak Terduga, BPBD Kota Pekalongan Ajak Masyarakat Lebih Responsif dan Siaga
“Yang masih jadi PR ialah sekolah swasta yang masih kurang siswanya,” jelas Aaf.