H. Muhtarom, S.SA, adalah kader NU yang memiliki kemampuan manajerial mumpuni dan telah sukses membawa transformasi di Kota Pekalongan. Sementara itu, Makmur Sofyan Mustofa, atau akrab disapa Mas Mustofa, adalah kader Muhammadiyah dengan pengalaman luas di dunia legislatif. Keduanya membentuk kombinasi kuat dalam mewujudkan pemerintahan yang lebih baik bagi Kota Pekalongan.
Pekalongan dikenal dengan religiusitas warganya, namun nilai religius ini belum sepenuhnya diimplementasikan dalam kebijakan pemerintahan sebelumnya. Sudah saatnya Pekalongan dipimpin oleh sosok yang memiliki keahlian manajerial, pengalaman legislatif, dan pemahaman agama yangkuat. Seperti yang diungkapkan oleh Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din: “Kepemimpinan dan agama adalah saudara kembar. Agama adalah sumber/dasar, dan kepemimpinan adalah penjaganya. Apa yang tidak memiliki dasar akan hancur, dan apa yang tidak memilikipenjaga akan hilang.”
Dua Sayap Pancasila Siap Menerbangkan Pekalongan
Komitmen Muhammadiyah dan NU dalam memajukan bangsa tidak diragukan lagi. Sejak pra kemerdekaan hingga hari ini, keduanya tetap menjaga dan berjuang demi kemajuan Indonesia. Bahkan, dalam sejarahnya,kedua ormas ini ikut melindungi negara berbagai macam ancaman.
Baca Juga:Takmir Masjid dan Mushola Dukung Paslon UTAMADalam Menyusun Program, Plt Walikota Salahudin Tekankan Pentingnya Data Kemiskinan
Duet Muhtarom dan Mustofa menjadi simbol kerja sama dua ormas besar ini dalam memajukan bangsa, khususnya di Kota Pekalongan. Jika diibaratkan sebagai “Sayap Pancasila,” mereka siap menerbangkan Kota Pekalongan menuju berkemajuan dan berperadaban. Oleh karena itu, tidak ada alasanuntuk tidak memilih pasangan Muhtarom dan Mustofa sebagai pemimpinkota ini.
Pada momentum Hari Kesaktian Pancasila ini, mari sejenak kita panjatkan doa terbaik untuk seluruh elemen bangsa yang telah menjaga dan memajukan Indonesia. (*)
Selamat Hari Kesaktian PancasilaPancasila Jaya!Pekalongan, 1 Oktober 2024Dr. H. Machrus Abdullah, Lc., M.S