RADARPEKALONGAN.ID, Batang – Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) terus menarik minat investor asing dengan mencatat total investasi yang mencapai Rp16 triliun. Sejak diresmikan oleh Presiden beberapa waktu lalu dengan nilai investasi awal sebesar Rp14 triliun, aliran investasi terus meningkat.
“Pada saat peresmian oleh Presiden, angkanya masih di Rp14 triliun. Sekarang, dengan masuknya SEG Solar dari Amerika, totalnya sudah mencapai Rp16 triliun dan terus bertambah,” kata Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, setelah peresmian pabrik Wavin di Grand Batang City, Kabupaten Batang, Kamis lalu.
Wavin, perusahaan asal Belanda, menjadi salah satu investor terbaru dengan komitmen investasi senilai Rp825 miliar. Selain itu, KCC Glass dari Korea Selatan juga turut berinvestasi di KITB. Ngurah menyebut bahwa kedua perusahaan tersebut merupakan investor asing yang sepenuhnya merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).
Baca Juga:Dipimpin Plt, Kinerja Satpol PP Justru GaspolPonpes Muhammadiyah Assalam Kajen Tekad Tekan Bullying
“Kami sangat bersyukur banyak industri asing tertarik untuk membangun dan memproduksi barang-barang berteknologi tinggi di sini,” jelas Ngurah. Dia optimistis, semakin banyaknya investor yang datang akan semakin memperkuat daya tarik KITB di mata investor lain.
“’Wong’ Korea tertarik, Belanda juga masuk, masa yang lain tidak ikut?” ujarnya dengan nada optimis.
KITB memiliki visi jangka panjang untuk menciptakan kawasan industri yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi. Hingga saat ini, sudah ada 21 penyewa (tenant) di KITB dengan total nilai investasi yang mencapai Rp16 triliun.
Direktur Utama PT Danareksa (Persero), Yadi Jaya Ruchandi, memuji kesiapan infrastruktur dan fasilitas yang ada di KITB. “KITB punya semua yang dibutuhkan, mulai dari infrastruktur, fasilitas, hingga konektivitas yang lengkap. Ini menjadi kunci sukses dalam menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Yadi.
Ia menambahkan, kehadiran PT KCC Glass dan PT Wavin Manufacturing di KITB menunjukkan kepercayaan investor global terhadap Indonesia sebagai pusat industri kelas dunia.
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Rosan Perkasa Roeslani, juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif. “Dengan semakin banyaknya perusahaan besar yang berinvestasi di Indonesia, kami optimistis industri nasional akan semakin kompetitif di pasar global,” ungkap Rosan.