RADARPEKALONGAN.ID – Jumlah investor pasar modal di Kota Pekalongan terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya.
Dalam lima tahun terakhir sejak 2020-2024, kenaikan jumlah investor mencapai 380 persen dari 6.900 investor pada tahun 2020 menjadi 26.263 investor pada September tahun 2024.
Data itu diungkapkan Kepala Perwakila Bursa efek Indonesia (BEI) Jawa Tengah, Fanny Riqi dalam workshop pasar modal bersama wartawan Kota Pekalongan, Senin 21 Oktober 2024.
Baca Juga:BPJS Ketenagakerjaan Kerja Sama Sistem Keagenan dengan KSPPS Muhammadiyah Surya MentariJasa Raharja Berikan Penganugerahan ”JRCare Award 2024” bagi Rumah Sakit dengan Pelayanan Terbaik
Fanny merinci, setiap tahun di Kota Pekalongan terjadi kenaikan jumlah investor pasar modal antara 8-11 persen.
Yaitu dari 6.900 investor pada 2020 kemudian menjadi 15.500 investor pada 2021, 20.500 investor pada 2022, 24.200 investor pada 2023 dan per September tahun 2024 jumlahnya sudah mencapai 26.263 investor.
Namun jika dilihat dari presentase jumlah investor di seluruh Jawa Tengah, investor pasar modal di Kota Pekalongan baru sebesar 1,66 persen dari total jumlah investor di Jawa Tengah yang mencapai 1.586.240 investor.
“Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kenaikan jumlah investor ini. Pertama, karena adanya edukasi yang masif melalui galeri investasi yang merupakan kerja sama antara BEI dengan perguruan tinggi (Unikal, UIN Gus Dur, UMPP). Di mana, dalam fakultas ekonomi di perguruan tinggi ada mata kuliah pasar modal dan kami juga bekerja sama untuk membukakan akun bagi para mahasiswa untuk menjadi investor pasa modal,” jelasnya.
Selain itu, peningkatan jumlah investor yang cukup tinggi juga terjadi pada masa pandemi. Di mana saat itu masyarakat banyak masuk ke pasar modal di tengah berbagai pembatasan sosial yang diterapkan.
“Sehingga saat ini setelah pandemi mereka sudah mulai kenal dan paham tentang pasar modal,” tambahnya.
Naiknya jumlah investor pasar modal, juga mempengaruhi kenaikan jumlah transaksi harian di bursa saham. Untuk Kota Pekalongan, transaksi harian tercatat mencapai Rp200 miliar hingga Rp400 miliar.
Baca Juga:Hati-Hati! BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan Imbau Masyarakat Waspada Praktik Percaloan Klaim JHTRivan A. Purwantono Paparkan Langkah Inovatif Jasa Raharja Tingkatkan Pelayanan dan Tekan Kecelakaan
Selama tahun 2024, jumlah transaksi harian mengalami naik turun dan kemudian mengalami peningkatan pada Juli, Agustus dan September. Pada bulan September, transaksi harian bursa saham dari para investor di Kota Pekalongan bahkan mencapai angka Rp491 miliar.
Fanny mengatakan, masyarakat yang berminat untuk terjun di pasar modal bisa mendatangi galeri investasi yang ada di tiga perguruan tinggi di Pekalongan. Yaitu Unikal, UIN Gus Dur dan UMPP.