Pemkot Pekalongan Ajak Warga Bersihkan Eceng Gondok di Sungai Loji Lewat Program Padat Karya

Pemkot Pekalongan Ajak Warga Bersihkan Eceng Gondok di Sungai Loji Lewat Program Padat Karya
ISTIMEWA PADAT KARYA - Pemkot Pekalongan melaksanakan padat karya melibatkan warga untuk membersihkan eceng gondok di Sungaj Loji, Senin (21/102024).
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Pemerintah Kota Pekalongan menggandeng warga untuk membersihkan eceng gondok di aliran Sungai Loji melalui program Padat Karya Normalisasi Sungai Loji.

Program yang dipelopori oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) ini bertujuan tidak hanya untuk menjaga kebersihan sungai, tetapi juga memberdayakan masyarakat setempat.

Pelaksanaan kegiatan yang berlangsung pada Senin (21/10/2024) ini dipimpin oleh Plt Walikota Pekalongan, H.

Baca Juga:Resmi Jadi Menteri, Ini Deretan Prestasi Wihaji Saat Pimpin BatangRatusan Muda-Mudi Batang Antusias Belajar Radio Amatir di Jota-Joti

Salahudin, serta dihadiri sejumlah pejabat seperti Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani Dahlan, dan Kepala BPJamsostek Cabang Pekalongan, Dedi Dermawan.

H. Salahudin menjelaskan bahwa pembersihan eceng gondok dilakukan di sepanjang aliran Sungai Loji, mencakup wilayah dari Jembatan Gambaran ke utara dan selatan, meliputi Kauman hingga Bendan Kergon.

Tim Jogo Kali dari DLH turut dikerahkan untuk memasang jaring di beberapa titik, dan sebanyak 58 warga dari Kelurahan Kauman dan Bendan Kergon berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Program padat karya ini bertujuan untuk tidak hanya membersihkan sungai, tetapi juga memberdayakan warga setempat. Kami ingin menumbuhkan semangat gotong royong dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama sungai,” ujar Salahudin.

Warga yang terlibat dalam pembersihan dibekali alat seperti jangkar dan sabit, serta dibantu oleh perahu DLH untuk mempercepat prosesnya.

Setiap warga yang berpartisipasi mendapatkan uang transportasi sebesar Rp50 ribu per hari untuk kerja setengah hari selama 15 hari.

Mashuri, salah satu warga Kauman, mengungkapkan kegembiraannya bisa ikut serta dalam kegiatan ini.

Baca Juga:Sipsuper Permudah Penyerahan PSU Perumahan, Pengembang dan Masyarakat Kini Lebih TerlayaniBawaslu Pekalongan Tertibkan 773 APK Pilkada yang Melanggar Aturan

Sebagai pedagang yang pernah membuat kerajinan dari eceng gondok, ia berencana kembali memanfaatkan limbah tanaman tersebut menjadi produk bernilai ekonomi seperti tas, sepatu, dan sandal.

“Saya ingin kembali memanfaatkan eceng gondok ini untuk membuat kerajinan. Selain membantu membersihkan, saya juga akan mengumpulkan eceng gondok untuk diolah menjadi produk yang bisa dijual,” kata Mashuri.

Mashuri berharap idenya dapat menginspirasi warga lain untuk memanfaatkan limbah eceng gondok menjadi produk yang bisa dipasarkan, bahkan hingga ke luar negeri.

0 Komentar